SEMUA berawal dua tahun lalu. Pada 2016 Rivan Hamdani dan Mario Kurniawan kepikiran bikin creative market sebagai kebutuhan pelaku ekonomi kreatif di Jogjakarta.

Mereka menuturkan, bahwa misi jangka panjangnya adalah creative industry di kota pelajar. Agar bisa berkembang bersama-sama.

Mereka berdua melihat fenomena munculnya banyak sekali brand kreatif di Jogja. Namun di satu sisi wadahnya kurang. Dari sekian banyak brand hanya ada beberapa creative market, nah jadi timpang.

“Maka kami membuat Land of Leisures sebagai inkubasi berbagai brand ini. Supaya semuanya bisa dapat tempat memasarkan produk,” cerita Rivan.

Land of Leisures menjalankan misi sebagai wadah wadar brand kreatif dengan mengurasi brand yang akan bekerja sama dengan mereka. Jadi enggak sembarang brand bias memasarkan produknya di Land of Leisures.

“Seleksinya detail, kami melihat mulai dari kualitas sampai bagaimana produk dipasarkan. Karena di Land of Leisures yang mau dicapai bukan brand yang mengikuti pasar, tapi sebuah brand harus konsisten dengan bidangnya,” tambah Mario Kurniawan.

Rivan menceritakan bahwa Land of Leisures yang bekerja sama juga dengan Plaza Ambarrukmo mementingkan kenyamanan serta kepuasan. Dalam creative market yang dibuatnya Mario, ada tiga elemen yakni pembeli, penjual, serta artis.

Artis bisa musisi, atau para seniman. Semua dikolaborasikan supaya membentuk simbiose mutualisme.

“Elemen musik bisa membantu creative market. Maka di Land of Leisures band yang kami pilih untuk mengisi enggak sembarangan. Kami harus melihat juga apakah band tersebut punya impact menaikkan penjualan brand. Jadi semua saling terhubung,” jelasnya.

Kunci sukses didapatkan dari seringnya melakukan riset pasar di Jogjakarta. Sehingga market yang dibuat menjawab kebutuhan itu. Mario menyebutkan bahwa kebutuhan entertainment menjadi nyawa Land of Leisures.

Entertaiment berarti hiburan. Tapi tiap individu punya konsep hiburan masing-masing. Ada yang terhibur dengan belanja, nonton konser, tapi ada juga yang terhibur dengan hadir di workshop.

“Semuanya satu paket di Land of Leisures. Jadi setiap individu yang datang akan mendapatkan kepuasannya,” ungkap Mario.

Rivan berbagi cerita soal proses membuat creative market. Membuat sesuatu bukan saja melelahkan fisik, tapi juga mental. Namun semua hanya butuh kepercayaan diri.

Ketika mau bikin sesuatu yang baru pasti berhadapan dengan cibiran. Mereka meragukan upaya kita. Itu pasti dan terjadi di manapun.

“Tapi pastikan dirimu sendiri bahwa kamu bisa. Mengapa mesti ragu ketika kamu sudah punya data dan melakukan riset? Maka yang dibutuhkan hanya just do it! Kamu harus bisa ngalahin dirimu sendiri,” kata Rivan. (ata/iwa/mg1)