MAKANAN tradisional atau jajanan pasar memiliki banyak varian, dari yang manis hingga gurih. Kebanyakan berbahan dasar tepung beras atau ubi. Dari sisi rasa sebetulnya tak kalah lezat dengan makanan-makanan modern. Makanan dengan kearifan lokal ini pun sudah selayaknya dikenalkan kepada anak-anak.
Ketua BPC Indonesian Chef Asocciation (ICA) Chef Yotto mengatakan, anak-anak zaman sekarang sudah dihadapkan oleh banyaknya pilihan jajanan dengan rasa yang lebih variatif. Sehingga ketertarikan untuk mencoba jajanan tradisional sudah semakin menurun.
Menurutnya, istilah “tak kenal maka tak sayang” cocok untuk menggambarkan situasi ini.
“Karena saat ini banyak sekali makanan modern yang dikenalkan langsung maupun lewat internet. Jadi untuk membuat anak-anak lebih menyukai jajanan traditional maka perlu dilakukan langkah-langkah seperti interaksi langsung dengan jajanan pasar itu sendiri,” jelasnya.
Misalnya setiap sekolah baik tingkat TK, SD, SMP perlu diadakan atau ditambah mata pelajaran cooking class agar anak-anak mengetahui proses membuat jajanan traditional tersebut.
Menurut Chef Yotto, jajanan traditional sangat baik untuk perkembangan anak-anak karena mengunakan pewarna alami dan tidak memakai bahan pengawet. Contohnya warna hijau dari daun pandan, merah dari buah naga atau buah bit, kuning dari buah nangka atau kunyit, dan masih banyak lagi perpaduan warna yang menarik.
“Saya dan semua jajaran chef-chef di Jogja dalam ICA akan sangat mendukung sekali program ini jika akan dilaksanakan,” ungkapnya.
Salah seorang ibu rumah tangga Diaz Putria Anggita mengaku sudah mengenalkan jajanan tradisional ketika anak pertamanya Dharmanandra berusia satu tahun. Sampai sekarang Diaz masih rajin membelikan putranya jajanan tradisional seperti bubur sumsum, jenang-jenangan, kue putu, wajik, klepon, dan lainnya.
“Beberapa penjual jajanan tradisional ada yang lewat depan rumah, macam kue putu. Langsung beli dan anak suka-suka saja sih. Atau kalau lagi belanja ke pasar sempetin beli lopis atau klepon,” cerita ibu berusia 28 tahun ini. (ita/ila/mg1)