GUNUNGKIDUL – Sebagian besar kamar rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Karangrejek, Kecamatan Wonosari, sudah terisi. Hal itu tidak lepas dari kemudahan persyaratan yang diberikan kepada masyarakat.

Kepala UPT Rusunawa Karangrejek Nurgiyanto mengatakan dari 196 kamar, 124 kamar di antaranya sudah dibooking. Sebanyak 124 kamar yang dikontrak, 84 kamar telah dihuni. “Sudah ada 339 pelamar,” kata Nurgiyanto Senin (26/2).

Dikatakan, antusiasme warga tinggi lantaran kelonggaran persyaratan huni. Misalnya, mengenai kepastian penghuni apakah berasal dari Gunungkidul atau bukan.

“Istilahnya promosi, ada kemudahan persyaratan. Tetapi nanti harus segera dilengkapi, dan sekarang tidak harus lengkap dulu,” kata Nurgiyanto.

Memang ada pendaftar yang tercatat sebagai warga Bandung Jawa Barat. Tetapi yang bersangkutan sedang berproses melengkapi berkas pindah kependudukan.

“Mengenai fasilitas, rusunawa sudah berjalan dengan baik. Memang ada atap bocor dan dalam proses perbaikan,” kata Nurgiyanto.

Sesuai peraturan gubernur (pergub), empat unit kamar untuk difabel di lantai dasar Rp 75 ribu per bulan, lantai dua Rp 175 ribu, lantai tiga Rp 150 ribu, lantai empat Rp 125 ribu, dan lantai lima Rp 100 ribu per bulannya.

“Kontrak awal dua tahun bisa diperpanjang satu tahun kemudian. Jika ada perubahan, tentu menunggu aturan baru,” ujar Nurgiyanto.

Salah seorang warga Playen, Yoto berminat menyewa Rusunawa Karangrejek. Dia sedang memproses persyaratan ke desa. “Jika sudah lengkap kami ajukan,” kata Yoto.

Dia tertarik menempati rusunawa tidak lepas dari perbandingan dengan harga rumah kontrakan. Bersama keluarganya, dia antusias untuk sewa rusunawa.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Eddy Praptono berharap tarif murah menambah minat untuk tinggal di rusunawa.

“Karena tarif lama dinilai mahal, sehingga menurunkan minat masyarakat,” kata Eddy. (gun/iwa/mg1)