KULONPROGO – Populasi ikan lokal terancam. Penyebabnya, adanya ikan pendatang (nonnative) yang mengontaminasi perairan di Kulonprogo.

Jika hal ini dibiarkan bisa menyebabkan kepunahan ikan lokal. Demikian disampaikan Ketua Wild Water Indonesia (WWI) Kulonprogo Hary Hermanto Selasa (27/2).

“Sangat banyak perairan umum di Kulonprogo terkontaminasi ikan pendatang. Perlu upaya mengantisipasi penyebaran tak terkendali ikan pendatang yang bersifat predator dan upaya pelestarian ikan-ikan lokal tersebut,” kata Hary.

Saat mengambil sampel di Sungai Serang, ikan jenis uceng dan ikan kuhli loach sudah sulit ditemukan. Waduk Sermo juga didominasi ikan red devil yang merupakan predator ikan lain.

Red devil memang cantik tetapi rakus. Bahkan hampala dan ikan gabus (ikan predator lokal) kalah bersaing,” kata Hary.

Masyarakat perlu mendapat pemahaman tentang efek negatif ikan nonnative. Biasanya berbentuk budidaya nila, bawal, patin, lele dumbo, red devil, dan ikan mas.

Ikan pendatang tersebut menggeser populasi ikan lokal seperti cakul, tawes, mahseer (mangur/lempon), beles, bader, kepek, melem, deri, bethik, sepat, sidat, sili, tempel watu, dan lainnya.

Jika ikan pendatang tersebar tanpa kendali, dikhawatirkan ikan local akan punah. “Perlu upaya pengendalian,” ujar Hary.

Dia sendiri tidak tahu cara efektif mengendalikan populasi ikan pendatang. “Senior saya yang paham habitat air dan teknik lingkungan saja belum bisa menjawab,” ujar Hary.

Dia menyarankan agar warga tidak memasukkan ikan pendatang ke perairan umum. “Maksudnya baik, tapi langkahnya salah,” kata Hary.

Dia dan teman-temannya di WWI melakukan pelestarian ikan lokal, Minggu (25/2). WWI Kulonprogo menebar 6.000 ikan lokal di Taman Sungai Mudal, Kembang Soka, dan Kedung Pedut di Girimulyo.

Ikan lokal yang disebar di antaranya sepat, bethik, wader pari, keprek, lukas, cakul, uceng, tawes dan melem. “Kami juga mengampanyekan stop setrum, racun, bom ikan, nyampah dan limbah,” kata Hary.

Anggota WWI Kulonprogo Ngadiyanto mendukung kegiatan tersebut. Upaya pelestarian ikan lokal memang harus dilakukan dengan aksi nyata. (tom/iwa/mg1)