dr. Nur Muhammad Artha MSc Mkes SpA (RADAR JOGJA FILE)

Toxoplasmosis adalah infeksi parasit berukuran mikroskopik yang disebut Toxoplasma gondii. Toksoplasma tidak menular dari manusia ke manusia, kecuali tranmisi intrapartum dari ibu ke bayi yang dikandungnya. Atau infeksi dari tranfusi darah dan transplantasi organ.

Infeksi ini hanya menimbulkan gejala ringan pada ibu dengan sistem kekebalan tubuh yang baik. Namun bagi ibu hamil sangat berisiko pada bayi yang dikandungnya. Janin bisa mengalami kerusakan saraf dan struktur anatomi tubuh, microcephaly (kepala kecil), hepatosplenomegali (pembengkakan hati dan limpa), pertumbuhan janin terhambat, tuli, dan beberapa kelainan lainnya. Bahkan bisa menyebabkan janin meninggal dalam kandungan.

Bayi dalam kandungan mengalami risiko terinfeksi makin besar seiring dengan pertambahan usia kehamilan.

Lebih dari separo infeksi toksoplasma disebabkan konsumsi daging mentah atau yang diolah setengah matang. Infeksi juga bisa dialami ibu hamil yang mengonsumsi makanan atau minuman terkontaminasi telur toksoplasma tanpa dicuci bersih terlebih dahulu. Atau ketika tangan menyentuh tanaman terkontaminasi air kencing dan kotoran kucing atau anjing. Lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata tanpa cuci tangan.

Kucing merupakan inang yang baik untuk toksoplasma. Kucing terinfeksi parasit akibat makanan atau minumannya yang terkontaminasi. Parasit ini membentuk oosit (semacam telur) dan hidup pada usus kucing ,saat kucing mengeluarkan kotorannya didalamnya terdapat jutaan oosit, dan dapat hidup di tanah, pasir, air dan tetap aktif sampai 18 bulan lamaya. Selama inilah oosit ini menyebar mengkontaminasi air, buah, sayuran, dan rumput makanan sapi dan kambing, serta manusia.

Makanya, ibu hamil yang memiliki kucing harus ekstra hati-hati. Perawatan kucing piaraan setidaknya dengan memberi makan hanya dengan makanan jadi dari pabrik, mengenakan sarung tangan dan masker saat membersihkan kotoran kucing, dan harus selalu mencuci tangan, jauhkan kucing dari dapur atau meja makan.

Memakan daging sapi dan ayam sebaiknya dimasak dengan suhu minimal 160 -180 derajat Fahrenheit, karena panas akan membunuh parasit, hindari daging asap atau daging steak yang dimasak setengah matang, termasuk juga sushi yang mentah.

Beberapa usaha lain untuk mencegah terinfeksi toksoplasma antara lain tidak meminum susu tak terpasturisasi dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt, hindari makan telur mentah, mencuci buah sebelum dimakan, serta mencuci piring, pisau, dan tangan setelah mengolah atau memasak daging. Jangan menyentuh mulut, hidung, dan mata saat mengolah makanan, selalu mencui tangan sebelum makan. Jauhkan kecoa dan lalat dari dapur dan meja makan. Apabila berpergian lebih baik minum dari air kemasan yang terjamin kematangan dan kebersihannya. Bila hendak berkebun lebih baik menggunakan sarung tangan dan masker.

Toksoplasmosis hanya memilik gejala ringan. Tanpa pemeriksaan laboratorium sulit untuk mendeteksi infeksi pada manusia. Jika hasil pemeriksaan darah positif terinfeksi toksoplasma maka harus dikonsultasikan ke dokter kandungan untuk mendapatkan antibiotik dan mungkin pemeriksaan amniosintesis (pengambilan sampel ketuban) untuk mengetahui apakah bayi ikut terinfeksi.

Bila bayi yang positif terinfeksi toksoplasma lahir, maka harus mendapatkan antibiotik selama kurang lebih satu tahun. Pemeriksaan pendengaran dan penglihatan harus rutin dilakukan. Juga CT Scan kepala. Meskipun penelitian menunjukkan perawatan setelah bayi lahir tidak memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi sebelum kelahiran, tetapi upaya tersebut penting guna mengurangi risiko perkembangan masalah baru selama masa kanak kanak dan seterusnya. (*/yog/mg1)

Penulis adalah dokter spesialis

RSU Sakina Idaman