HEMOFILIA merupakan gangguan waktu perdarahan dan pembekuan darah yang jarang terjadi. Perdarahan berupa perdarahan luar maupun dalam (siku, lutut, otak dan usus). Hemofilia diturunkan dari orang tua ke anak (genetis) dan dapat juga diperoleh ketika dewasa (dapatan) karena pembentukan antibodi yang mengganggu kerja faktor pembekuan.

Hemofilia dapat bersifat ringan, sedang dan berat. Hemofilia lebih sering terjadi pada laki-laki, karena terkait dengan kromosom X. Hemofilia diketahui dari riwayat keluarga dengan perdarahan yang sukar berhenti atau lewat tes perdarahan atau pemeriksaan faktor pembekuan darah.

Pencegahan dari perdarahan sangat diperlukan. Anak-anak diberikan alat pelindung kepala, lutut atau siku, menghindarkan anak-anak dari perabot yang bertepi tajam atau benda-benda tajam. Kenali tanda-tanda perdarahan, panjangnya waktu perdarahan.

Selalu sediakan cold pack sebagai kompres dingin. Selalu siap dengan tas perlengkapan jika harus segera ke Unit Gawat Darurat (UGD). Jika terjadi perdarahan kelola dengan RICE, yaitu Rest (istirahat), Ice (kompres es/air dingin), Compression (bebat luka), dan Elevation (tinggikan posisi luka di atas jantung).

Beritahu semua orang yang berhubungan dengan penyandang hemofilia agar dapat memberikan pertolongan yang tepat, dan ikut membantu mencegah terjadinya perdarahan akibat trauma. Penyandang hemofilia terutama anak-anak dapat diberikan tanda pengenal. Penyandang hemofilia dapat beraktivas secara normal bahkan berolahraga dengan batasan tertentu. Hal ini dapat dibicarakan dengan dokter maupun ahli fisioterapi.

Penggunaan obat-obat tertentu seperti antinyeri dapat menggangu pembekuan darah. Konsultasikan dengan dokter saat akan menggunakan obat. Selalu memberitahukan dokter atau tenaga kesehatan tentang status hemofilia, dan secara berkala memeriksaan kesehatan serta melakukan terapi hemofilia secara tepat. Mari kita peringati Hari Hemofilia sedunia setiap 17 April dengan mengenali hemofilia. (*)