JOGJA – Djoko Pekik Irianto terpilih sebagai Ketua Umum KONI DIJ secara aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Daerah Luar Biasa (Musordalub) di Hotel Tara, Sabtu (12/5). Sebagai satu-satunya calon, Djoko yang sebelumnya menjabat Ketua I KONI resmi menggantikan ketua sebelumnya almarhum dr Hadianto Ismangoen Sp A.
Ketua sidang pleno pemilihan Andi Hirawan mengatakan, pelaksanaan Musordalub yang memiliki agenda tunggal memilih ketum KONI DIJ periode 2017-2021 berjalan singkat. Sebab dalam Musordalub itu Djoko tidak memiliki pesaing.
Setelah menjalani verifikasi oleh tim penjaringan dan penyaringan, Djoko yang menjadi satu-satunya pendaftar pada bursa ketum dinyatakan lolos persyaratan administratif untuk naik menjadi calon. “Tadi tim penjaringan dan penyaringan juga kami persilakan presentasi untuk kepastian calon itu, dan memang hanya ada satu pendaftar,” bebernya.
Selanjutnya, sesuai tata tertib pemilihan, pimpinan sidang pleno pemilihan memiliki hak untuk menanyakan ke peserta sidang terkait kelanjutan poses pemilihan. Yakni apakah akan tetap divoting atau mufakat. “Peserta bersepakat kalau aklamasi menetapkan Pak Djoko sebagai ketum,” jelasnya.
Mengenai pengganti Djoko Pekik sebagai ketua I pada kepengurusan KONI, hal tersebut akan menjadi hak ketua umum untuk menyusun kepengurusan selanjutnya. “Agenda di Musordalub kami ini hanya tunggal, memilih Ketum. Untuk pengganti Pak Djoko di ketua I, nanti akan disusun selanjutnya,” tambahhnya.
Sementara itu Ketum KONI DIJ terpilih Djoko Pekik mengatakan, PON XX-2020 Papua menjadi target utamanya. Program utama menyiapkan atlet untuk bisa berprestasi di ajang PON 2020 di Bumi Cenderawasih itu, agar bisa mempertahankan prestasi di PON 2016. “Bisa dari jumlah medali atau peringkatnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Gubernur DIJ Hamengku Buwono X memberikan tantangan kepada KONI DIJ untuk bisa menyumbangkan atlet yang dapat berprestasi di tingkat internasional. Salah satu ajang terdekat adalah Asian Games dengan Indonesia akan menjadi tuan rumah.
“Dari 41 cabang olahraga, 33 cabang olahraga olimpiade dan 8 non-olimpiade, berapa medali yang bisa disumbangkan atlet DIJ bagi Indonesia. Jika memang ada, cabang itulah yang harus digenjot,” tutur HB X. (riz/laz/mg1)