SLEMAN- Guyuran hujan tak menyurutkan bregada prajurit yang terlibat dalam upacara perayaan HUT ke-102 Kabupaten Sleman di Lapangan Denggung Selasa (15/5). Prosesi perayaan hari jadi Sleman diawali dengan ritual kirab tombak Kyai Turun Sih dari kantor Pemkab Sleman menuju lokasi upacara. Tombak tersebut merupakan pusaka pemberian Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai lambang kebijaksanaan, kemurahan hati, dan semangat juang setiap pemimpin Sleman kepada masyarakat.
Tombak Kyai Turun Sih selanjutnya dikirab menuju Lapangan Denggung. Di tempat itu ratusan bregada prajurit dari berbagai wilayah Sleman telah berkumpul. Pun demikian ribuan warga Sleman yang menyaksikan prosesi upacara dari pinggir lapangan.
Perayaan HUT Sleman semakin meriah dengan penampilan penari Sembada Gempita.
Bagi Sri Purnomo, peringatan HUT Sleman kali ini merupakan momtentum untuk evaluasi dan perbaikan diri. Baik seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Sleman maupun masyarakat.
“Sesuai visi misi kami ingin mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya, dan terintegritasinya sistem e-government menuju Sleman smart regency 2021,” ungkapnya.
Untuk merealisasikan visi misi tersebut, Sri Purnomo mengajak masyarakat dan seluruh ASN untuk menyelenggarakan pembangunan secara bersama-sama. Bersinergi dengan sistem kegotongroyongan. Serta mempertahankan beragam prestasi bidang pembangunan yang telah diraih. Dikatakan, kinerja pemerintahan Sleman mendapat apresiasi dari Pemprov DIJ maupun pusat. Salah satunya berupa penghargaanLeadership Award2017 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kemudian penghargaan BKN Award 2017 untuk kategori pengelola kepegawaian terbaik tingkat kabupaten/kota tipe B. Kemendagri juga memberikan penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2017 kepada Pemkab Sleman sebagai peringkat ke-7. Penghargaan lain dari Kementerian Pariwisata, berupa peringkat ke-2 Best Smart Governance dari City Asia.
Merujuk tema HUT ke-102 Kabupaten Sleman “Dengan Hari Jadi Ke-102 Kabupaten Sleman Kita Wujudkan Kehidupan Masyarakat yang Mandiri Dan Berbudaya Untuk Mendukung Sleman Smart Regency”, bupati menitikberatkan pembangunan pada percepatan implementasi smart regency demi terlaksananya pelayanan publik yang lebih baik.
“Kami terus mendorong seluruh pimpinan perangkat daerah untuk membuat terobosan baru guna meningkatkan layanan publik dan kualitas administratif pemerintahan,” ujarnya.
Di usia Sleman yang ke-102, bupati berharap, seluruh pembangunan dan kinerja pemerintah bisa membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat.
Adapun upacara perayaan HUT Sleman ditutup dengan pelepasan 102 burung dara oleh Sri Purnomo, didampingi Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, dan Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta.(ita/yog/mg1)