SERIUS: Anggota Desa Prima Maju Mulyo mendapatkan pelatihan. Meski berstatus istri, perempuan tak boleh berdiam diri. Mereka harus berperan menunjang ekonomi rumah tangga. (JOKO SUHENDRO/RADAR JOGJA)

KEPALA Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan Organisasi Perempuan Bidang Pengembangan Partisipasi Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY Endah Wahyuni mengatakan Desa Prima merupakan desa percontohan dalam penanggulangan kemiskinan.

“Melalui pemberdayaan ekonomi bagi perempuan,” kata Endah.

Lantaran bersifat percontohan, tak semua desa di DIY menjadi Desa Prima. Tahun ini ada 15 inisiasi Desa Prima. Dalam program ini perempuan menjadi subjek karena dalam sebuah keluarga, perempuan merupakan manajer.

“Yakni orang yang diharapkan bisa mengatur keuangan keluarga,” ungkap Endah.

Setelah bergabung ke Desa Prima, para perempuan tak hanya bisa mengatur keuangan keluarga. Mereka bisa berkreasi mencari tambahan pendapatan keluarga melalui kegiatan wirausaha.

Tidak harus yang besar-besar. Tapi bisa dimulai dari yang kecil-kecil. Misalnya menjual gorengan atau sayuran, membikin kue, minuman dan lainnya.

“Intinya untuk menunjang atau mencari tambahan pendapatan. Dengan harapan, setiap keluarga bisa tercukupi semua kebutuhannya secara mandiri,” tutur Endah.

Dalam pertemuan kedua Desa Prima Maju Mulyo di Balai Desa Mulyodadi pada Selasa (15/5), ada pelatihan diberikan BPPM DIY. Tema sentralnya tentang cara membangun kewirausahaan. Ada tiga narasumber yang tampil.

Terdiri Konsultan Wirausaha Iriyanto, Endah Wahyuni dari BPPM DIY dan Ardiati Enjang Hani Wulan dari Sanggar Anak Bumi Tami. Iriyanto menyampaikan materi seputar tata kelola organisasi dan Endah bicara seputar penggalian potensi sumber daya desa. (*/jko/kus/iwa/fn)