INISIASI dan sosialisasi program Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (Prima) di Desa Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul terus berlanjut. Di sana dibentuk Desa Prima bernama Desa Prima Maju Mulyo. Anggotanya 25 orang ibu-ibu rumah tangga. Mereka memiliki aneka usaha seperti sol (reparasi) sepatu dan tas, katering, menjual sayur, produksi tempe, pembuatan es batu dan es lilin.
“Semangat pembentukan Desa Prima Maju Mulyo dalam rangka meningkatkan pendapatan rumah tangga dan kesejahteraan warga,” ungkap Kepala Seksi Pelayanan Desa Mulyodadi Kuswanto.
Desa Prima Maju Mulyo terbentuk April 2018. Hingga sekarang sedikitnya sudah dilakukan dua kali pertemuan. Di setiap pertemuan, mereka diajari keterampilan cara mengelola usaha hingga mengatur keuangannya secara benar.
“Sebulan sekali ada evaluasi dan pemberian pelatihan,” kata Kuswanto.
Ketua Desa Prima Maju Mulyo Suparti menambahkan, anggotanya mendapatkan pelatihan pembuatan penganan misoa tahu, kue moci dan lainnya. Mereka juga diajari berorganisasi.
“Diajak menggali potensi sumber daya alam di desa kami,” kata Suparti yang kesehariannya jualan gula jawa ini.
Meski anggotanya sudah memiliki usaha, mereka tetap diajak mencermati potensi di desanya. Beberapa potensi itu seperti banyaknya buah pisang, kacang-kacangan dan gayam.
“Ketiga potensi lokal ini sedang kami diskusikan menjadi peluang usaha baru. Usahanya berbeda dengan industri rumahan yang sudah ada,” tuturnya.
Memudahkan koordinasi, antaranggota Desa Prima Maju Mulyo membuat grup WhatsApp (WA). Setiap bulan pertemuan diadakan tiap tanggal delapan. Untuk menambah semangat, di setiap pertemuan diadakan arisan. “Kami adakan simpan pinjam yang sifatnya bergulir,” ungkapnya.
Salah seorang anggota Desa Prima Maju Mulyo Aisyah menyambut baik program Desa Prima. Dikatakan, meski berstatus sebagai istri, perempuan tak boleh berdiam diri. Mereka harus berperan menunjang ekonomi rumah tangga. “Minimal bisa menghidupi diri sendiri. Syukur bisa lebih,” tandasnya.
Setali tiga uang pendapat senada disampaikan Rukiyah. Ibu rumah tangga ini memiliki usaha penyedia air galon. Setelah beberapa kali ikut pelatihan, dia memiliki semangat mencari sumber pendapatan baru bagi rumah tangganya.
“Usaha yang sudah ada, kami tingkatkan dengan usaha lain. Terinspirasi program Desa Prima,” katanya. (*/jko/kus/iwa/fn)