JOGJA – Enam tahun disahkannya UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIJ atau UUK DIJ disyukuri oleh berbagai komunitas di DIJ dengan menggelar Umbul Donga Senin malam (25/6).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahkan menyempatkan diri untuk datang. Lho kok Ganjar?
Menurut koordinator kegiatan Umbul Donga Agus Sunandar, sosok Ganjar Pranowo menjadi salah satu yang dianggap berperan besar disahkannya UUK DIJ. Saat itu Ganjar merupakan anggota Komisi II DPR RI.
“Dalam bulan Pancasila ini kami juga ingin mendoakan pak Ganjar yang punya peran disahkannya UUK DIJ,” ujarnya.
Agus menuturkan, kegiatan tersebut sama sekali bukan bentuk dukungan politik karena DIJ tahun ini tidak menggelar Pilkada. Selain berdoa, juga ditampilkan berbagai kesenian tradisional mulai gejog lesung, tari gambyong, musikalisasi puisi, dan parade bregada dari empat penjuru mata angin di Tugu Pal Putih.
“Umbul Donga ini sudah jadi kegiatan rutin kebetulan malam ini bisa dihadiri pak Ganjar, maka sekaligus kita doakan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan yang diisi pentas seni tersebut tetap terus berlangsung meski sempat diguyur hujan. Termasuk Ganjar yang juga memaksa mengikuti rangkaian acara dengan menolak dipayungi. “Katanya air hujan ini berkah, kalau berkah kenapa harus pakai payung,” ungkapnya.
Ketua Kagama itu menyambut baik doa dari para komunitas di DIJ tersebut. Dalam orasi budayanya Ganjar juga mengatakan tentang keputusan dan kemauan yang diambil dengan dasar kebudayaan bisa menjadi titik awal. Tidak hanya nalar tapi juga hati.
“Karena ada getaran yang sama untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Indonesia,” tuturnya. (pra/ila)