Akhir-akhir ini perkembangan kafe dan warung kopi di Jogjakarta begitu semarak. Hal itu tak lepas dari hobi minum kopi yang semakin merebak di masyarakat.
Pertumbuhan kafe yang sangat pesat diprediksi mengakibatkan persaingan yang ketat. Potensi persaingan tersebut disikapi para pelaku usaha dengan mendekorasi kafe secara khusus. Kafe didesain untuk menghadirkan kenyamanan dan menarik minat konsumen.
Manajer 7pm Coffee Agus Purwanto menyatakan, konsep dekorasi tempat ngopi yang dikelolanya tidak neka-neka. Desain bangunan sengaja dibuat tidak terlalu rumit. “Secara konsep, kami desain simpel saja. Konsep semi-outdoor,” jelas Agus Selasa (17/7).
Pemilihan konsep ini didasarkan pengamatan terhadap kebiasaan masyarakat. Masyarakat biasa memadukan kopi dengan rokok. Berpijak dari hal tersebut, muncul gagasan mengelola properti menjadi tempat minum kopi yang tidak ada sekat. Ada banyak ruangan terbuka untuk. Ruangan yang terbuka ini ditujukan agar asap dari rokok segera hilang.
Ditambahkan Agus, bangunan yang dijadikan warung kopi tersebut menggunakan industrial yang didominasi warna putih. “Bisa dilihat. Kami memang menggunakan galvalum sebagai tembok dan atapnya,” jelasnya.
Pemakaian galvalum dalam bangunan itu bukan disebabkan untuk menghemat biaya. Galvalum sengaja dipilih untuk memberikan kesan kekinian dan instagramable. Bukan hanya itu, penggunaan kawat strimin untuk pembatas ruangan juga menimbulkan kesan indie dan anak muda banget.
“Untuk mendukung kesan indie, kami juga menempatkan kepala VW sebagai pemanis,” bebernya.
Secara keseluruhan, bangunan 7pm Coffee didesain semipermanen. Desain semipermanen ini dimaksudkan untuk memudahkan pengelola jika ingin mengubah tatanan atau mengembangkan bangunan.
Elemen kayu, besi, dan tembok bata pada bangunan ini dipercantikan dengan menghadirkan tanaman. Tanaman diletakkan di sekitar meja. Ada pula tanaman di dalam pot yang dipasang secara menggantung.
Tanaman tersebut merupakan tanaman yang memiliki fungsi untuk ”menetralkan” racun yang berasal dari asap rokok. “Selain itu, agar terkesan hippe dan indie dipadukan dengan sedikit kain goni,” kata Agus. (har/amd/mg1)