Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun (kanan) menerima penghargaan Pembinaan Forum Anak Terbaik dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, Selasa (23/7). (Humas Pemkab Sleman for Radar Jogja)

SLEMAN- Kabupaten Sleman terus menuai prestasi bergengsi nasional. Yang terbaru berupa Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) Award yang diberikan Kementerian Sosial RI. Pemkab Sleman dinilai sukses berinovasi dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat lewat program N(G) Antar Paimah (Layanan Antar Sampai Rumah) dan Lasamba (Layanan Sambang Warga). Penghargaan SLRT Award diserahkan Dirjen Pemberdayan Sosial PP Nazarudin kepada Bupati Sleman Sri Purnomo di Aula Hotel Accor Mercure Ancol, Jakarta Utara Rabu (25/7).

Penghargaan diberikan di sela acara Rakor dan Sosialisasi Program SLRT untuk Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian RI 2018 bagi Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten serta Kepala Bappeda dan Dinas Pendidikan se- Indonesia.

Penghargaan ini sangat prestisius karena hanya diberikan kepada lima kabupaten dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia.

Sri Purnomo mengaku bangga mendapatkan penghargaan bergengsi itu. Kendati demikian, bupati mewanti-wanti seluruh karyawan Pemkab Sleman untuk menjadikan penghargaan tersebut sebagai motivasi dalam upaya meningkatkan pelayanan bidang sosial. N(G)Antar Paimah, misalnya.

Merupakan layanan kemudahan bagi warga miskin dan rentan miskin untuk mengakses seluruh program pemerintah. Menurut Sri Purnomo, program tersebut terbukti memberikan efek yang cukup bermanfaat bagi masyarakat yang berhak. “Dinas Sosial tetap harus terus berinovasi guna memberikan layanan terbaik bagi warga kurang mampu,” tuturnya.

Kepala Dinas Sosial Sleman Sri Murni Rahayu mengatakan, N(G)Antar Paimah telah dimulai sejak 2016. Layanan ini diberikan kepada masyarakat yang datang di pelayanan terpadu SLRT SEMBADA. “N(G)Antar Paimah dapat dimanfaatkan oleh warga yang membutuhkan jasa pelayanan transportasi untuk diantar menuju layanan lanjutan atau sampai rumah,” jelasnya.

Dikatakan, layanan itu diberikan dengan mengedepankan motto “SEMBADA” yang berakronim Senyum, Empati, Melayani, Berbagi, Berdedikasi, Amanah, Disiplin, dan Akuntabel. Dengan N(G)Antar Paimah, Murni berharap, setiap warga yang mengalami kesusahan saat datang di kantor Dinas Sosial bisa pulang dengan hati gembira. “Istilahnya teka susah, bali bungah,” ujarnya.

Sementara program Lasamba dijalankan oleh petugas dinas sosial dengan mendatangi rumah-rumah warga miskin untuk menggali keluhan mereka. Baik tentang kesehatan, pendidikan, dan masalh sosial lainnya. Selanjutnya, dinas berupaya mencari solusi pemecahan hingga menyelesaikan setiap permasalahan tersebut. “Lasamba telah dilakukan kepada 17.516 warga sedangkan hingga akhir Juli 2018 kurang lebih lima ribu warga,” katanya.

Penghargaan prestisius lain yang diraih Pemkab Sleman berhubungan dengan anak. Tiga penghargaan sekaligus berhasil disabet dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2018. Yakni Pembinaan Forum Anak Terbaik, Kabupaten Layak Anak (KLA) Tingkat Nindya, dan Inisiator Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA). Penghargaan diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise kepada Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun di Dyandra Convention Center, Kota Surabaya, Selasa (23/7).

“Bersyukur. Ini adalah hasil kerja keras bersama seluruh pihak yang telah berkomitmen mewujudkan Sleman sebagai kabupaten layak anak,” ungkapnya.
Muslimatun mengatakan, guna mendukung terwujudnya KLA Pemkab Sleman telah membentuk 17 Kecamatan Layak Anak, 69 Desa Ramah Anak, dan PATBM, 25 Puskesmas Ramah Anak, 70 Sekolah Ramah Anak, 17 Forum Anak Kecamatan, serta 39 Forum Anak Desa. Selain itu dibentuk Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di 69 desa dan ruang bermain ramah anak yang sudah berstandarisasi.

“KLA tingkat Nindya sudah sesuai target kami tahun ini. Perlu lebih kerja keras, cerdas, dan ikhlas lagi untuk mencapai predikat Kabupaten Layak Anak,” katanya.

Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, indikator penghargaan Forum Anak 2018 meliputi kebijakan, kepengurusan, sarana prasarana, dan program kegiatan.

“Yang membanggakan, hanya ada dua kabupaten se-Indonesia yang menerima penghargaan ini, Sleman salah satunya,” ujar Mafilinda.

Sedangkan penghargaan Kabupaten Layak Anak 2018 secara nasional diperoleh Kabupaten Sleman bersama sepuluh kabupaten/kota lainnya. (*/yog/fn)