LOMBOK – Hingga Senin dini hari (6/8) tercatat 82 orang meninggal dunia akibat gempa 7 skala richter (SR) di Lombok Utara, NTB, yang terjadi pada Minggu (5/8). Ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah rusak.
“Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman. Aparat gabungan terus melakukan evakuasi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dilansir dari jpnn.com.
Daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram. Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, dari 82 orang meninggal dunia, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 65 orang, Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, dan Lombok Timur 2 orang.
“Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan,” jelasnya.
Di saat penanganan darurat berlangsung, masih terjadi gempa 6,4 SR, terutama di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur. “Tiba-tiba masyarakat diguncang gempa dengan kekuatan besar,” jelasnya.
Sontak saja kejadian itu membuat masyarakat berhamburan di jalan-jalan. Bangunan dan rumah yang sebelumnya sudah rusak akibat gempa sebelumnya menjadi lebih rusak dan roboh.
“Korban luka-luka banyak yang dirawat di luar Puskesmas dan rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak” kata Sutopo.
Selain itu gempa susulan terus berlangsung. Hingga Minggu malam terjadi 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil. BMKG menyatakan bahwa gempa 7 SR tadi adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Artinya kecil kemungkinan akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar.
Dampak gempa susulan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terjadi Minggu malam cukup dahsyat. Tak hanya merusak rumah warga, bangunan Masjid Islamic Center NTB terkena imbas gempa berkekuatan 7 SR tersebut.
Dilansir dari jawapos.com, salah satu warga Warda Hadhayuuna mengatakan, ada sejumlah kerusakan di Masjid Islamic Center NTB. Mulai dari ruangan utama yang notabene tempat salat, areal parkir, hingga menara.
“Beberapa bagian ada yang ambruk,” ujarnya.
Menurut Warda, gempa yang terjadi kemarin lebih parah dari pekan sebelumnya. Hal itu terlihat dari dampak kerusakan serta jatuhnya korban jiwa.
“Di beberapa titik masjid (Islamic Center) banyak bebatuan dan kayu jatuh. Bekas reruntuhan,” ujarnya.
Begitu pula di daerah seperti Kapek, Lombok Barat. Di sana, Masjid Al Aziziyah mengalami kerusakan serupa dengan Islamic Center.
Kepala BNPB Willem Rampangilei menambahkan, ada tambahan bantuan logistik dan peralatan segera dikirimkan. Termasuk dua unit helikopter untuk mendukung penanganan darurat.
TNI akan memberangkatkan tambahan pasukan dan bantuan, khususnya bantuan kesehatan yaitu tenaga medis, obat-obatan, logistik, tenda, dan alat komunikasi pada Senin (6/8). (jpnn/jpc/ila)