BANTUL – Sejumlah warga RT 04 Dusun Kedungjati, Selopamioro, Imogiri akhirnya sedikit dapat bernapas lega. Mereka tak lagi terisolasi. Itu setelah satu-satunya akses jalan yang menghubungkan RT 04 dan RT 05 Minggu (5/8) dibangun kembali. Pembangunan jalan setapak yang rusak akibat Siklon Tropis Cempaka akhir tahun lalu ini secara swadaya.

”Total material yang dibeli dari swadaya dan bantuan bisa untuk membeli dua truk pasir dan 40 sak semen,” ungkap Ketua Karangtaruna Kedungjati Nartoyo.

Kendati lebarnya tak lebih dua meter, keberadaan jalan setapak ini sangat vital. Terutama setelah jembatan gantung yang menghubungkan Dusun Kedungjati dan Dusun Wunut, Sriharjo, Imogiri, ambruk diterjang luapan air Sungai Oya akhir tahun lalu. Bahkan, belakangan sejumlah siswa dari RT 04 Dusun Kedungjati harus berangkat sekolah menyeberangi Sungai Oya dengan perahu karet. Lantaran sekolah mereka terletak di Desa Sriharjo.

”Sehingga respons masyarakat dengan pembangunan jalan baik,” ucapnya.

Kerja bakti dan swadaya, kata Nartoyo, sebagai solusi terakhir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul sempat menawarkan bantuan bronjong. Hanya, hingga sekarang pemberian bronjong yang berfungsi menahan abrasi ini tak kunjung terealisasi.

”Jadi kami memanfaatkan dana yang ada saja dulu, setidaknya ada akses untuk bepergian,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Relawan SAVE Selopamioro Suhardiyanto mengaku tak dapat berbuat banyak. Lantaran terkendala sumber daya manusia. Donasi hanya mengandalkan kalangan tertentu.

Mendengar hal ini, Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto menegaskan, warga terdampak luapan Sungai Oya rencananya akan direlokasi.  Ke lokasi yang lebih aman.

”Kami masih mengajukan hal ini kepada pemerintah. Makanya belum ada eksekusi,” jelas Dwi ketika disinggung mengenai belum terealisasinya pemberian bantuan. (ega/zam/fn)