BREBES – Selain dilanda kekeringan akibat kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Brebes juga terdampak pengeringan Sungai Pemali. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes mencatat, lahan pertanian di enam kecamatan di Kabupaten Brebes dipastikan merasakan dampak pengeringan.

Petani di enam kecamatan yang terdiri dari 105 desa tersebut kini mulai merasakan dampak pengeringan. Sejumlah pintu air saluran irigasi di wilayah itu dikeringkan hingga beberapa bulan ke depan.

Enam kecamatan tersebut meliputi, Larangan, Songgom, Wanasari, Jatibarang, Brebes, dan Bulakamba. Saat ini sawah areal pertanian di enam kecamatan itu kesulitan air sejak satu bulan lalu.

“Setiap tahun memang dilakukan pengeringan seperti ini. Semua pintu air yang biasa mengalirkan air dari sungai Pemali sudah ditutup lebih dari sebulan lalu. Jadi para petani di sini benar-benar kesulitan air,” kata salah seorang petani asal Desa/Kecamatan Larangan, Jumat (17/8).

Dia menyebutkan, saat ini sebagian petani hanya mengandalkan mesin pompa air untuk mengairi sawahnya.

Penggunaan pompa air tersebut bergiliran dengan petani lain. Pasalnya, tak banyak petani yang memiliki mesin pompa air tersebut. Sumber pengairan yang saat ini menjadi andalan petani ialah sumur bor yang terletak di tengah sawah.

“Paling cuma bisa memanfaatkan sumur bor itu. Kalau bikin sumur bor lagi biayanya sangat mahal. Jadi memanfaatkan sumber air yang ada walaupun harus bergiliran dengan petani lain,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana DPKP Brebes, Mohammad Furqon, mengatakan, enam kecamatan itu kini memang terdampak pengeringan Daerah Irigasi (DI) Pemali Juwana. Pengeringan itu dilakukan guna untuk menormalisasi saluran irigasi yang sudah dangkal. Normalisasi itu mulai dilakukan dua tahun lalu saat menjelang musim kemarau.

“Ada enam kecamatan yang menang sangat terdampak dari pengeringan di Daerah Irigasi (DI) Pemali ini. Enam kecamatan itu yang berada tak jauh dari aliran sungai Pemali,” katanya, Kamis (16/8).

Dia menjelaskan, sungai Pemali yang berhulu di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan ini memang menjadi sumber pengairan sawah pertanian yang berada di sekitarnya. Sungai terbesar yang ada di Kabupaten Brebes dengan panjang sekira 125,4 km ini mengalir areal pertanian dari selatan hingga ke utara Kabupaten Brebes.

Terkait pengeringan ini, pihaknya bersama Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (DPSDA-TR) Kabupaten Brebes berupaya untuk memberi kemudahan kepada para petani di enam kecamatan itu dalam mengairi sawahnya selama pengeringan berlangsung. Enam kecamatan itu berada di wilayah tengah dan utara Kabupaten Brebes.

“Untuk antisipasi pengeringan ini kami gerakkan optimalisasi pompa air selama ada sumber airnya. Para petani bisa meminjam di Dinas Pertanian secara gratis. Tapi kalau tidak ada sumber airnya juga percuma,” tandasnya. (fid/ism/jpg/ila)