Prodi Manajemen Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta
Prodi Manajemen UII lebih mengedepankan kualitas lulusan. Selain mengajarkan pengetahuan manajemen, mahasiswa juga dibekali penanaman nilai-nilai agama dan keterampilan. “Inilah yang menjadi kelebihan Manajemen UII,” ungkap Ketua Jurusan Manajemen UII Arif Hartono saat ditemui Radar Kampus, Selasa (16/10).
Sesuai dengan pendidikan yang ditanamkan pada mahasiswa, yaitu harmonizing head, heart, and hand. Mahasiswa dituntut punya pemikiran yang luas, dan bisa mengintegrasikan ilmunya dengan kemampuan yang dimiliki.
Selain itu lulusan juga nantinya bisa menumbuhkan nilai-nilai religius dalam kehidupannya. Tentunya dengan keterampilan yang baik. “Jika semua sudah terintegrasi dengan baik, mahasiswa tentu menjadi pribadi yang lebih berkualitas,” jelas Arif.
Secara prinsip ada empat dasar manajemen yang dibekali kepada mahasiswa. Yaitu manajemen operasi, manajemen SDM, manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran. Guna memperkuat basic manajemen mahasiswa, pada semester awal mereka dibekali manajemen dan seni. Barulah kemudian diberikan empat dasar manajemen itu. “Tidak tanggung-tanggung, kami memberikan enam SKS untuk masing-masing manajemen dasar ini,” tambahnya.
Ini dilakukan untuk memperkuat basic manajemen mahasiswa. Di akhir studi, mahasiswa juga kembali diuji mengenai pemahaman mereka terhadap keempat dasar manajemen ini. Agar tidak hanya basic manajemen yang semakin baik. Tapi pengaplikasiannya juga lebih dari lulusan yang lain. “Menjadi speSial karena kami memberikan orientasi di bidang strategi dan pengetahuan internasional,” katanya.
Lewat orientasi inilah kemudian lulusan punya wawasan yang luas. Setidaknya mahasiswa ketika lulus punya pemikiran global. Mereka tidak melulu menjadi pelaku. Minimal lulusan bisa punya gambaran terkait pengambilan keputusan dalam manajemen perusahaan. “Karena kualitas lulusan kami berada pada middle management, jadi memang harus punya kelebihan yang berbeda,” tegasnya.
Dikatakan, mental mahasiswa tidak hanya difokuskan pada satu hal. Tapi mahasiswa Manajemen UII juga diarahkan untuk menggeluti pekerjaan sesuai dengan passion yang mereka miliki. Baik menjadi profesional, akademisi maupun entrepreneur.
“Banyak juga mahasiswa yang akhirnya menciptakan lapangan kerja. Membuka peluang bagi yang lain untuk mendapat pekerjaan,” jelasnya.
Peminat prodi ini juga cukup tinggi. Rasionya bahkan mencapai 1:5. Artinya lebih dari 1.500 pendaftar prodi ini, mahasiswa yang diterima hanya sekitar 350 orang. “Karena orientasinya tidak asal-asalan. Kualitas menjadi yang paling diutamakan,” jelasnya.
Lewat pengembangan kualitas ini, Arif berharap lulusan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. “Mereka harus menjadi lulusan yang khas UII. Yaitu lulusan yang think globally, act locally. Kami selalu memberikan ruang mahasiwa untuk berkreasi lebih baik lagi,” jelasnya. (ega/laz/er/mo2)