BANTUL – Perayaan puncak peringatan hari ulang tahun ke-72 Desa Bangunharjo, Kamis (1/11) berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk kali pertama, puncak peringatan yang digelar di Lapangan Semail ini menjadi ajang ”pamer” potensi 17 pedukuhan. Ya, seluruh pedukuhan di salah satu desa di Kecamatan Sewon ini memamerkan potensi kekayaan masing-masing. Terutama, kesenian.

”Potensi kesenian di 17 dusun baru kami tampilkan untuk kali pertama setelah sekian tahun,” jelas Lurah Desa Bangunharjo Yuni Ardi Wibowo usai upacara peringatan.

Puncak peringatan dimulai dengan upacara. Kemudian, dilanjut dengan kirab budaya. Kirab budaya yang menampilkan potensi setiap pedukuhan ini mengambil start di Lapangan Semail. Rutenya, menyusuri jalan protokol desa.
Menurut Yuni, potensi yang dimiliki setiap pedukuhan selama ini tidak pernah terlihat. Pemerintah desa (pemdes) kemudian berinisiatif memberikan dana stimulan Rp 2 juta per bulan.

”Sehingga berbagai potensi yang semula mati suri hidup lagi,” ujar Yuni menyebut produksi andong adalah salah satu potensi Desa Bangunharjo.
Yuni menyebut masih banyak potensi lain yang belum terekspos. Namun, dia meyakini berbagai potensi ini bakal terangkat.

”Pelan-pelan. Semua butuh proses,” katanya.

Di tempat yang sama, Anggota Komisi D DPRD Bantul Enggar Suryo Jatmiko mendorong pemdes serius mengawal pelestarian berbagai potensi kesenian di Bangunharjo. Juga mendampingi mereka agar dapat mengakses dana keistimewaan.

”Masyarakat harus disentuh. Buktinya ketika diberikan stimulan, potensi-potensi yang lama terpendam bisa hidup kembali,” katanya. (zam/by/mo1)