GUNUNGKIDUL – Pengembangan Geopark di Indonesia cukup dengan pelestarian. Namun, pelestarian dan pemanfaatan alam juga harus dengan menggandeng masyarakat.

Hal itu disampaikan Deputi Koordinasi Sumber Daya Manusia, Iptek dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin disela rapat koordinasi (rakor) Geopark Indonesia di Gua Rancang Kencono, Bleberan, Playen, Jumat (16/11).

”Kita belum mau bersinergi dan berjalan sendiri dalam mengelolanya,” jelas Safri.

Safri mencontohkan, pembangunan Taman Nasional dan Cagar Alam. Menurutnya, pengembangannya hanya menonjolkan konservasi. Tidak ada kehidupan di sekitarnya.

Kendati begitu, Safri juga mengkritik pembangunan kawasan lainnya. Kawasan pertokoan, misalnya. Pembangunan kawasan pertokoan hanya menonjolkan sisi manusianya. Tanpa memedulikan aspek lingkungannya.

”Seharusnya kita memuliakan bumi dan menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Khusus pengembangan Geopark Gunung Sewu, Safri melihat paling maju dibanding lainnya. Pengembangan dan pengelolaannya seimbang. Dari itu, Safri tak segan melontarkan pujian kepada pengelola Geopark Gunung Sewu. Geopark yang di antaranya berada di wilayah Gunungkidul ini pantas dijadikan sebagai barometer. Lantaran ikut mampu mengentaskan angka kemiskinan.

”Melalui rakor ini diharapkan bisa menjadi bagian pengembangan geopark secara menyeluruh di Indonesia,” harapnya.

Dia mencatat ada 4 geopark di Indonesia yang diakui UNESCO. Yaitu, Geopark Batur di Bali; Gunung Sewu (di DIJ, Jateng, dan Jatim); Geopark Rinjani di NTB; dan Geopark Ciletuh di Jawa Barat.

Sedangkan di tingkat Nasional ada 7 geopark yang tercatat. Yaitu, Geopark Marangin, Jambi; Geopark Raja Ampat, Papua; Tambora, NTB; Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan; Danau Toba, Belitung; dan Bojonegoro.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asty Wijayanti menyebut angka kemiskinan di Gunungkidul turun. Angka kemiskinan pada 2016 di angka 19,34 persen. Pada 2018 turun menjadi 18,65 persen.

Namun, Asty belum mengetahui pasti penyebab turunnya angka kemiskinan. Apakah faktor keberadaan geopark ikut menurunkan angka kemiskinan atau tidak.

”Tapi kunjungan wisatawan di sana memang meningkat,” ucap Asty mengatakan bahwa pemkab menargetkan angka kemiskinan pada 2021 di angka 15 persen. (gun/zam/by/mg3)