JOGJA – Khawatir dengan konflik yang rawan terjadi di sekitar Pemilihan Umum (Pemilu), Front Jihad Islam (FJI) menggelar Deklarasi Pemilu Damai. Bertempat di Warung Sate Mbak Sum, sejumlah perwakilan FJI menyerukan pada masyarakat agar menjaga sitkamtibmas dalam pra, masa, dan pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang.
”Kepada siapa saja yang melaksanakan kegiatan kampanye atau pemilu, diharapkan menjaga stabilitas keamanan. Karena ada banyak yang barangkali mencoba memperkeruh keamanan nasional ini,” jelas Ketua Dewan Syuro DPP FJI Ustad Umar Said, Jumat (30/11).
Seruan ini ditujukan bukan hanya untuk masyarakat Jogjakarta, namun juga daerah lain. Pihaknya mengimbau pelaksana Pemilu untuk saling menjaga komitmen yang sudah disepakati bersama.
”Kita (Indonesia) sudah sering menggelar Pemilu, lima tahun sekali, sudah ngerti kenapa ada konflik, termasuk karena hoax dan sebagainya, nggak usah diladeni hoax itu,” tegas Umar.
Dia menambahkan, wakil rakyat yang sudah diberi amanah jangan sampai mengkhianati masyarakat. Agar tidak ada lagi yang dikorbankan.
”Kami lelah, kalau dulu ada korban yang sia-sia, timbul dendam yang tdk berkesudahan, Pemilu sudah selesai tapi dendamnya terus berlangasung, ini tidak mengenakkan”” ungkapnya.
FJI menyatakan siap bersinergi dengan aparat keamanan demi kesuksesan Pemilu 2019, dengan menjaga sitkamtibmas yang aman dan kondusi. Serta berkomitmen menjaga toleransi, kebhinekaan dan keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, anti hoax dan politisasi agama, serta tidak terpancing adanya hoax dan isu-isu sara.
Umar menambahkan, pihaknya juga berupaya untuk menjadi penengah atau mendamaikan kelompok yang diadu domba. ”Insyaallah dari FJI tidak akan nimbrung konflik,” tegasnya. (tif/ila)