JOGJA – Pameran Jogjak Arts yang digelar untuk kedua kalinya mengusung semangat kebersamaan dan berkarya di antara penggiat seni rupa. Melibatkan berbagai usia. Mulai dari belia, yang baru saja menggoreskan tinta ke kanvas. Sampai yang sudah malang melintang di jagad seni rupa.
Rachel Ayu Fadya, misalnya, yang baru pertama kali melukis di kanvas. Lukisan bertajuk Kerinduan karyanya menggambarkan seekor burung yang hinggap di dahan mati penuh lumut. “Sebelumnya sketsa saja di atas kertas,” ungkapnya di sela pembukaan pameran di Taman Budaya Yogyakarta Senin (24/12).
Rachel mengaku bangga dapat terlibat dalam pameran dengan berbagai seniman kawakan. Salah satu seniman kawakan yang juga ikut terlibat yakni Kartika Affandi yang memamerkan lukisan bertajuk Pantai Watu Kuning. Dia adalah putri pelukis ternama, Affandi.
Selain itu, ada pula lukisan karya almarhum R. J. Katamsi yang bertajuk Mari Bermain Musik. Dia merupakan pendiri Institut Seni Indonesia di Yogyakarta. Saat ini karya ini dimiliki oleh Budi Trisno Tjahjono.
Heru Londo menyampaikan sebanyak 80 seniman memamerkan karyanya. Ada yang berbentuk lukisan, ada pula instalasi. “Ini sebagai wadah kami saling mengapresiasi, merasakan keindahan,” jelasnya.
Selain lukisan, ada pula yang memamerkan seni instalasi. Maria Ichsani, misalnya, yang menggantungkan CD yang ditulisi berbagai larangan di atas bambu yang disusun sekenanya. Ia menamai karyanya Frasa. Ada pula karya Deskamtoro Dwi Utomo berjudul Saat Hujan di Rumah(ku) yang melibatkan pengunjung pameran untuk melukis kertas sekenanya yang kemudian digantungkan di semacam tali jemuran. (cr10/pra/fn)