BANTUL – Guna memperkuat eksistensi budaya dan tradisi Jawa, masyarakat Padukuhan VII Jomegatan Ngestiharjo Bantul menyelenggarakan Gelar Budaya Sampan, Selasa (25/12). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pelestarian budaya agar kearifan lokal tetap terjaga.

Joko Purnomo selaku anggota DPRD DIY menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas seni budaya dan tradisi, juga untuk meminimalisasi krisis multidimensi yang melanda masyarakat.

Event dari rakyat untuk rakyat ini berlangsung meriah karena melibatkan seluruh masyarakat. Gelar budaya dimulai malam hari dengan menampilkan berbagai kesenian. Dengan dukungan Dinas Pariwisata DIY, berbagai tari-tarian ditampilkan pada malam tersebut.

Sebagai pembuka acara Sanggar Nitibudoyomenampilkan tari Oglek yang dibawakan oleh 12 penari menggunakan selendang dan kacamata. Sementara itu, Tarian Tolak Bala yang dibawakan delapan penari menceritakan cara menolak kesialan menurut adat jawa. Kesenian angklung, gejog lesung dan kethoprak ‘Bebendu Nusarukmi’ turut menyemarakkan acara ini.

Wardoyo selaku kepala Seksi Objek Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata DIY mengapresiasi kegiatan gelar budaya yang diadakan oleh warga Dusun Jomegatan ini. Apa yang dilakukan warga Jomegatan untuk membendung intervensi budaya asing melalui kegiatan pelestarian budaya patut didukung. “Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana hiburan bagi warga masyarakat sekaligus mendukung kepariwisataan DIY,” jelasnya. (*/a1/din/fn)