JOGJA- Penggemar Pizza di Jogja, tentunya sudah tidak asing dengan restoran pizza ala italia, Nanamia Pizzeria, resto yang menyajikan beragam menu khas Italia seperti,  Pizza, Primi Piatti (pasta), Secondi (main course), Italian Coffee dan Dolci (dessert) serta menawarkan konsep ramah lingkungan. Resto yang menjual makanan asli khas italia ini, menempati dua gerai, masing-masing di Jalan Moses Gatotkaca dan Tirtodipuran, Jogjakarta.

Mengusung konsep “La Cucina Tradizionale Della Mamma” dan slogan “Traditional Pizza for Modern People”, Nanamia menyajikan menu hidangan yang bervariasi seperti 27 varian Pizza, 19 varian Primi Piatti (pasta), 7 varian Secondi (main course), 11 varian Italian Coffee dan 9 varian Dolci (dessert).

Konsep desain restoran dibalut dengan sentuhan mediterania dengan dekorasi lampu yang indah, sehingga menghadirkan suasana yang romantis. Untuk gerai Mozes memiliki konsep dengan teras, sedangkan gerai Tirtodipuran memiliki konsep kebun belakang yang asri.

Sangat cocok untuk pasangan yang menghendaki romantic dinner layaknya di pedesaan Itali. Cukup merogoh kocek Rp 20.000 – Rp 73.000, sudah bisa menikmati pizza ala Italia yang lezat dalam ukuran regular atau large.

Tak cukup di situ. Terdapat dua keuntungan untuk jadi pelanggan Nanamia Pizzeria. Yakni sudah bisa menikmati makanan asli Italia, tapi juga termasuk orang yang peduli keselamatan lingkungan. Jadi jajan di sini mendapatkan keuntungan ganda karena mengharamkan plastik, yang sejauh ini menjadi barang pencemar lingkungan terparah di dunia.

Tidak seperti warung atau resto pizza pada umumnya, Nanamia Pizzeria, resto yang menjajakan aneka pizza dan pasta, menawarkan konsep super ramah lingkungan. Di sana, dalam pelayanan sehari-hari, tidak ada plastik sama sekali. Sebuah langkah kecil tapi besar artinya bagi kehidupan.

Humas Nanamia Pizzeria, Tomi Syafrudin mengatakan, pada usia yang ke 11 tahun ini, Nanamia Pizzeria ikut andil dalam gerakan mengurangi sampah plastik dengan tidak menggunakan alat-alat berbahan dasar plastik pada kegiatan operasional sehari-hari restonya.

Gerakan tersebut didasari atas kepedulian terhadap lingkungan.  Beberapa gerakan sudah dilakukan Nanamia Pizzeria. “Sebagai contoh, sedotan plastik diganti dengan sendok sebagai media untuk menikmati sajian minuman,” katanya.

Nanamia Pizzeria juga menggunakan sedotan alamiah dari bahan dasar batang daun papaya yang sudah dibersihkan sesuai standart sebelum digunakan.
Dikarenakan kebutuhan sangat banyak setiap bulannya, saat ini sedotan dari batang daun papaya tersebut baru digunakan untuk sajian menu kelapa segar.

Berikutnya, botol minuman kemasan plastik, diganti dengan botol kaca yang dapat diisi ulang. Setidaknya, terdapat dua ukuran botol kaca, yaitu 500 ml dan 1000 ml. “Tisu sebagai alas sajian minuman, juga sudah kami ganti dengan alas berbahan dasar kain proser, perawatannya juga cukup mudah dan tahan lama,” sambungnya.

Kemudian, tisu sebagai alas sajian gula cair sudah diganti dengan alas berbahan dasar kulit yang mampu bertahan lama. “Tisu sebagai pembungkus alat makan (sendok, garpu dan pisau), sudah diganti dengan bahan dasar kain terlihat lebih rapi dan higienis,” ujarnya.

Tomi berharap, dengan dukungan dari seluruh pihak, kegiatan mengurangi penggunaan alat berbahan dasar plastik ini dapat berjalan dengan baik, dan sesuai dengan visi dan misinya yaitu turut serta menjaga ekosistem, baik di darat maupun di laut.

“Kesadaran akan kepedulian terhadap lingkungan, merupakan pondasi utama yang harus ditanamkan sejak dini,” pungkasnya. (*/din/zl)