Kabupaten Purworejo berhasil meraih penghargaan Program Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) periode 2017-2018, Senin (14/1). Penghargaan diserahkan langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Bupati Purworejo H Agus Bastian di Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan, program Adipura dilaksanakan sejak tahun 1986 untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi kota bersih dan teduh. Seiring perkembangan waktu, program Adipura ditujukan untuk mendorong kepemimpinan pemkab/pemkot dan membangun partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha dalam mewujudkan kota berkelanjutan (sustainable city).
“Di sini diarahkan untuk menyelaraskan fungsi pertumbuhan ekonomi, fungsi sosial dan fungsi ekologis dalam proses pembangunan dengan menerapkan prinsip tata pemerintahan yang baik,” kata Siti Nurbaya.
Dalam periode kali ini, setidaknya diserahkan 146 penghargaan Adipura yang terdiri atas satu Adipura Kencana, 119 Adipura dan 10 Sertifikat Adipura serta lima plakat Adipura. Selain juga penghargaan kinerja pengurangan sampah kepada 11 kabupaten/kota.
Siti menambahkan, prinsip utama penerapan Adipura adalah pelibatan aktif masyarakat dalam peningkatan pemahaman dan kesadaran sebagai kunci perubahan perilaku. Hal lain adalah terpasangnya sistem pengelolaan sampah dengan basis sistem teruji dan data yang akurat terverifikasi. “Serta pemenuhan ruang terbuka hijau, sesuai yang dipersyaratkan peraturan dan undang-undang,” tambahnya.Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Purworejo Al Bambang Setyawan yang turut mendampingi bupati saat penyerahan penghargaan mengaku, perolehan Adipura itu membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah. “Semua harus terintegrasi karena penilaian meliputi banyak aspek. Ada beberapa titik pantau yang dievaluasi dan dinilai,” katanya.
Penataan Alun-Alun dan beroperasinya Pasar Baledono menjadi langkah yang mempu mendongkrak penilaian. Selain itu beberapa hal lain yang membutuhkan peran serta masyarakat, seperti menjaga kebersihan perumahan. “OPD juga tidak bisa dipisahkan, karena ada penilaian khusus juga di sana,” tambah Bambang.
Ia juga mengungkapkan awalnya menargetkan untuk mengejar sertifikat. Hal ini sempat hilang di tahun 2017, padahal 2016 mendapatkan. “Ternyata malah mendapatkan Adipura, tentui kami sangat bersyukur,” tandas Bambang.
Bupati Purworejo H Agus Bastian sendiri mengaku bangga dengan raihan prestasi tinggi di bidang lingkungan untuk kategori Kota Kecil ini. Apalagi sudah sekitar 30 tahun, penghargaan ini tidak direngkuh Purworejo.
“Ini sudah dinanti masyarakat. Saya ucapkan terima kasih untuk partisipasi masyarakat. Saya harapkan semangat yang terbangun ini tetap terjaga,” kata bupati.
Agus Bastian mengajak masyarakat terus menghijaukan Purworejo dan selalu menjaga kebersihan. Khusus bagi pasukan kebersihan, bupati juga memberikan apresiasi khusus.
Jika disandingkan dengan semangat Romansa Purworejo 2020, bupati menegaskan sangat mendukung di mana Purworejo memang terus berbenah mempercantik dan merawat diri untuk menyambut tahun kunjungan Purworejo 2020 itu. Apresiasi dan penghargaan dari pemerintah pusat ini akan membuat Purworejo semakin nyaman, cantik dan masyarakat akan memberikan yang terbaik pula bagi Purworejo.
Mengutip pidato Wakil Presiden Jusuf Kala, Bupati Bastian menyebut menjaga kebersihan itu mudah jika kita mau melakukan. Pemerintah daerah harus peka dan memberikan fasilitasi, jangan hanya sekadar omongan belaka.
“Kerap orang mengatakan buanglah sampah pada tempatnya, tapi di banyak tempat ternyata masih kekurangan tempat sampah. Jika hal ini terjadi di Purworejo, tentu kami akan berusaha menambahnya sesuai kebutuhan,” kata bupati. (*/udi/laz/fn)