BANTUL – Hasil kerja keras Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Patalan menuai hasil. Lahan pekarangan yang dulunya kosong, kini menghasilkan pundi-pundi rupiah. Menyusul masa panen tanaman serai.

”Banyak anggota KWT yang memang menanam serai,” jelas Ketua KWT Wahyunungsih di rumahnya Senin (14/1).

Di pasaran, Wahyuningsih mengatakan, peluang serai sangat menjanjikan. Tidak sedikit rumah makan yang membutuhkan. Untuk dijadikan bahan minuman. Biasanya, mereka membeli dengan harga Rp 10 ribu per kilogram (kg).

”Tapi, saat ini naik. Di kisaran Rp 13 ribu hingga Rp 15 ribu per kg,” sebutnya.
Kendati begitu, anggota KWT tidak hanya menanam serai. Melainkan juga sayuran. Harapannya, bisa dijual atau dimanfaatkan sendiri.

”Hitung-hitung untuk meningkatkan perekonomian,” ujarnya.

Di antara anggota KWT yang sukses mengembangkan tanaman serai adalah Pariyem. Perempuan paro baya ini memanfaatkan pekarangan seluas 200 meter persegi. Untuk dijadikan kebun mini. Selain serai, Pariyem juga menanam berbagai jenis tanaman. Seperti cabai, terong, papaya california, singkong, hingga jeruk nipis.

”Tapi, serai yang paling dominan,” katanya.

Menurutnya, tanaman serainya mulai memasuki musim panen. Panen pertama beberapa waktu lalu menghasilkan Rp 700 ribu. Berbeda dengan tanaman lain, perawatan serai sangat sederhana. Cukup rutin disiram.

”Waktu panennya sekitar 40 hari,” tambahnya. (cr6/zam/fn)