JOGJA – Tak semua millennials apatis terhadap politik dan Pemilu. Pada Pemilu yang berlangsung 17 April 2019 nanti, sebagian pemilih adalah para orang-orang muda, bahkan terdapat pemilih baru yang belum bisa pernah memilih karena batasan umur.

Dalam upaya mengajak pemilih pemula untuk antusias menggembirakan pesta demokrasi, Samawi Institute berencana menggelar event Lomba Stand Up Comedy khusus Pelajar SMA di DIJ dengan tema “Cerdas Pilih Pemimpin Bangsa.”

Direktur Samawi Institute Hazwan Iskandar Jaya mengatakan, ada empat alasan mengapa generasi millennial harus ikut memilih. Nah yang pertama menandakan kedewasaan berpikir dan bersikap. Salah satu tanda kedewasaan adalah bisa berpikir dan bersikap sesuai apa yang dianggapnya benar. Dalam Pilkada ini terdapat dua pasang calon yang bertarung.

”Dengan memilih salah satu calon tentunya harus memiliki alasan yang kuat mengapa memilih calon tersebut. Di sinilah diperlukan cara berpikir, analisa, dan bersikap atas semua informasi yang didapat,” ujarnya.

Kemudian yang kedua bisa berpartisipasi dalam menentukan arah bangsa. Memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan adalah hal yang sangat penting. Kalau sampai salah memilih jadi apa bangsa ini.

”Maka, satu suara sangat menentukan arah suatu pemerintahan. Nah para milenials harus ikut di dalamnya. Tidak bisa lagi berkata. Kan cuma satu suara? Kalau semua berpikir begitu ya bakalan kacau semuanya,” ungkapnya.

Nah, yang ketiga adalah ikut belajar bertanggung jawab sebagai warga negara. Mungkin sosok yang dipikih nantinya akan kalah atau bisa juga menang. ”Nah di sinilah harus memiliki rasa tanggung jawab. Kalau pilihan kita menang, wajib menjaga dan juga mengkritisi apabila saat menjadi pemimpin ternyata jauh dari apa yang dibilang saat kampanye,” jelas Hazwan dalam pers rilis yang dikirimnya.

Dan, apabila jagonya kalah juga tidak boleh anarkis. Harus bisa menerima, serta juga ikut mengkritisi jalannya pemerintahan. ”Keempatnya menghapus stigma bahwa millennial abai terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Generesi Millennial sering dianggap generasi yang cuek bebek. Yang tahunya main gadget, main game, ke mall, nongkrong, pokoknya jauh dari kesan baik,” ungkapnya.

Nah dengan ikut perpartisipasi di dalam Pilkada ini, diharapkan stigma negatif tersebut akan hilang. Tunjukan bahwa generasi milenial adalah generasi yang juga ikut serta dalam menentukan nasib bangsa. Bahwa generasi millenial tidak abai terhadap isu-isu politik terkini. (ila)