SLEMAN – Tujuh terduga pelaku pelemparan batu di Jalan Raya Solo-Jogjakarta, Cupuwatu Purwomartani, Kalasan, Sleman berhasil ditangkap. Ketujuhnya ditangkap dalam rentang waktu Selasa (22/1) hingga Rabu pagi (23/1). Mirisnya diantara deretan terduga pelaku tersebut ada yang di bawah umur dan berstatus pelajar.
Kapolda DIJ Irjen Polisi Ahmad Dofiri memastikan ada langkah tegas. Pihaknya tidak ingin setengah-setengah dalam menangani kasus tersebut. Ketujuhnya bisa dijerat pasal penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Sudah ditangkap secara berkala. Bukti-bukti sudah kuat dari keterangan saksi, hingga rekaman CCTV sepanjang lokasi kejadian,” jelasnya, ditemui di Mapolres Sleman, Rabu (23/1).
Sayangnya dia belum bisa menyebutkan inisial nama pelaku. Hanya, Dofiri memastikan ketujuhnya ada afilisiasi pada salah satu suporter sepak bola. Bukti ini berdasarkan keterangan sementara para pelaku kepada penyidik Polres Sleman.
Terkait pelaku bawah umur, jajarannya telah menyiapkan ramuan khusus. Penerapan sanksi pidana berdasarkan peran setiap terduga pelaku. Sanksi berat berlaku bagi pelaku utama atau pelempar batu yang menyebabkan korban Muhammad Asadulloh Alkhoiri, 19, meninggal dunia.
“Bawah umur tetap ada sistem peradilan anak, mulai dari penyidik, sistem peradilan dan tahanannya. Masih kami pilah-pilah karena keroyokan. Ancaman hukuman diatas tujuh tahun tetap ditindak tegas,” tegasnya.
Jenderal bintang dua ini sejatinya tidak melarang kegiatan para suporter. Hanya, dia menyayangkan adanya aksi kekerasan. Terlebih penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia bukan kali ini saja. Tahun lalu nyawa seorang suporter juga melayang saat menyaksikan pertandingan di Stadion Sultan Agung Bantul.
“Ini jadi peringatan bagi suporter lainnya. Boleh fanatik tapi jangan seperti itu, ada penganiyaan yang imbasnya terjerat hukum,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Anggaito Hadi Prabowo mengungkapkan ada kemungkinan pelaku bertambah. Sebab, rombongan saat pelemparan terjadi lebih dari tujuh orang. Timnya masih melakukan pendalaman dari keterangan terduga pelaku.
Pencarian ketujuh remaja tanggung ini mengandalkan bukti dan keterangan saksi. Salah satunya adalah rekaman CCTV di sepanjang jalan raya Solo Jogjakarta. Kendaraan dan wajah para pelaku yang melaju dari timur ke barat terpampang secara jelas. (dwi/ila)