BANTUL – Berada di perbatasan Kabupaten Bantul dan Kulonprogo. Tepatnya di Padukuhan Plambongan RT 1 Triwidadi Pajangan Bantul dan Dusun Kaliwiru, Toksono Sentolo Kulonprogo. Tapi saat mengunjungi Bendungan Kamijoro berasa bukan di Jogjakarta.

”Nuansanya seperti di luar negeri,” puja seorang pengunjung Rahma Wijayanti, 28, warga asal Prambanan Klaten saat berkunjung ke Bendungan Kamijoro Minggu (10/2).

Ya sejak sepekan terakhir, jagat media sosial mulai diramaikan dengan spot foto baru. Yang instagramable. Itu karena Bendungan Kamijoro setelah selesai proses perbaikan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tampak berbeda.

Dikerjakan PT Waskita-PP KSO, Bendungan Kamijoro setelah revitalisasi mengubah bendungan biasa jadi bendungan multifungsi. Ada jembatan. Ada pula taman. Ditambah pula ruang public, yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Pemandangan sungai yang menawan dan garis tegas pada jembatan. “Indah banget di sini,” ujar Rahma.

Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Padukuhan Plambongan Boyamin mengatakan, jumlah pengunjung perhari diperkirakan mencapai 1.000 pengunjung. Jika hari libur pengunjung membeludak hingga 3.000 pengunjung.”Seminggu ini ramai terus. Parkir penuh,” ungkap Boyamin  kepada Radar Jogja Minggu (10/2).

Bahkan dari hasil pendapatan parkir per hari rata-rata mencapai Rp 2 juta. Itu pada hari biasa. Saat weekend tentu meningkat. Bisa mencapai Rp 4 juta. Menurut dia, pengunjung tertinggi saat libur Hari Raya Imlek. “Kemarin (saat Imlek) pendapatan hasil parkir naik hingga Rp 6 juta. Itu baru pengunjung yang datang dari arah Bantul. Belum termasuk pengunjung dari arah Kulonprogo,” ungkapnya.

Meski ramai pengunjung, Bonyamin mengaku Bendungan tersebut belum diresmikan. Rencananya akan diresmikan oleh pemerintah pusat dua bulan mendatang. ”Nah, ini kesempatan bagi warga sekitar untuk mengembangkan potensi wisata,” tuturnya.

Kedepan, jembatan itu akan di buka sebagai akses kendaraan roda dua. Memudahkan warga sekitar menuju dua Kabupaten yang saling berseberangan itu.

Dukuh Plambongan Triwidadi Pajangan Bantul Ninik Suhartini menambahkan, kesiapan yang dilakukan Pokdarwis bekerjasama dengan Karang Taruna yakni, melakukan pengelolaan lahan parkir. Setiap warga yang mengunjungi Bendungan tersebut dikenakan tarif parkir Rp 2 ribu per motor. Nah, sementara untuk menikmati pesona jembatan, tidak dipungut biaya. Selain itu persiapan mendatang, penataan kawasan pedagang di Padukuhan Plambongan RT 1 Triwidadi Pajangan. “Bisa buat tambahan pendapatan warga sekitar,” ujarnya.

Pengelola Taman Bendungan Kamijoro Sugeng Lono Raharjo mengatakan, adanya pembangunan jembatan tersebut membawa dampak baik bagi warga Bantul dan Kulonprogo. Dengan adanya taman dapat dijadikan tempat mengais rezeki. Warga dapat berjualan dan melakukan pengelolaan. ”Sejauh ini baru pengelolaan lahan parkir dan toilet. Pendapatan parkir rumayan. Rp 2 juta- Rp 4 juta perhari,” ungkapnya. (cr6/pra/tif)