JOGJA – Seperti biasanya, sepekan setelah peryaan Tahun Baru Imlek 2570, digelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY). Mulai digelar Rabu (13/2) hingga Selasa (19/2). Salah satu yang menjadi daya tarik PBTY adalah kehadiran naga raksasa.

Ketua panitia PBTY Harry Setio mengatakan, ada yang berbeda dari perayaan PBTY tahun ini. Jika biasanya hanya ada satu permainan naga raksasa, tahun ini mendapat tamu tiga, satu dari Jogjakarta, satu dari Tanggerang dan satu dari Magelang.

“Semoga dengan event ini bisa menjadikan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Jogjakarta,” ujarnya dalam jumpa pers di Balai Kota Jogja, Senin (11/2).

Ketua Jogja Chinese Art Culture Center itu menambahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya. Selama perayaan PBTY, pengunjung dapat mengikuti berbagai lomba yang berkait dengan kebudayaan Tionghoa. Mulai dari lomba karaoke Mandarin, lomba melukis kepala wayang potehi, lomba Chinese Paper Cutting, lomba Kaligrafi Tiongkok, lomba mendongeng dalam bahasa Mandarin. “Tak hanya itu, diadakan juga berbagai lomba yang dapat diikuti siswa dan siswi, seperti lomba mewarnai, lomba desain batik, dan juga dance competition,” paparnya

Salah satu hal yang tidak dapat dilewatkan dari PBTY, lanjut dia, adalah festival kuliner. Menurut dia, bisa dipastikan di PBTY tahun ini akan hadir ratusan stand kuliner baik lokal maupun internasional. Pengunjung, jelas dia, akan dimanjakan dengan berbagai jenis kuliner dengan harga yang pas di kantong. “Sehingga perayaan ini juga wajib menjadi destinasi bagi pecinta kuliner,” ujarnya.

Setiap harinya, pengunjung PBTY dapat menikmati kuliner sambil menonton berbagai pertunjukan pentas seni dari berbagai daerah di area Kampoeng Ketandan. Tidak ketinggalan selama sepekan berturut – turut mulai pukul 16.00 – 22.00 akan diadakan pameran budaya di beberapa titik yaitu di Rumah Budaya Ketandan dan Dreamlight.

Sebagai bagian dari rangkaian PBTY, tahun ini Jogja Dragon Festival (JDF) ke-8. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini masyarakat dapat menonton festival naga ini di Sleman City Hall, pada 15 Februari 2019. Tiga penampil terbaik di JDF akan diberikan kesempatan untuk mengikuti Karnaval Budaya PBTY yang tahun ini bertajuk ‘Malioboro Imlek Carnival’.

Menurut Humas PBTY, Fantoni event yang digelar untuk ke-14 kalinya ini merupakan event masyarakat Jogjakarta untuk merayakan perayaan Imlek. Juga sudah menjadi daya tarik wisata di Kota Jogja. “PBTY adalah sebuah acara tahunan yang memungkinkan masyarakat untuk lebih mengenal budaya Tionghoa,” tambahnya. (cr8/pra)