Profesi polisi selama ini masih dipandang sebagai penjaga ketertiban dan keamanan wilayah saja. Tapi bagi Kepala Kaur Yankes Subbidkespol Biddokkes Polda DIJ AKP Estiqomah, polisi juga bertugas melayani masyarakat. Terutama di bidang kesehatan. Karena kiprahnya dia diganjar penghargaan dari Kapolri di bidang Pelayanan Masyarakat.

IWAN NURWANTO, JOGJA

Waktu jam periksa di Klinik Pratama Bhayangkara Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda DIJ belum lama dibuka. Antrean pasien yang akan memeriksakan diri sudah banyak. Tapi di sela kesibukannya, Kepala Urusan Pelayanan Kesehatan (Kaur Yankes) Subbidang Kesehatan Kepolisian (Subbidkespol) Biddokes Polda DIJ AKP Estiqomah A.Md, Kep., SH menyempatkan diri untuk wawancara dengan Radar Jogja.

Estiqomah pun menceritakan pengalamannya selama ini menjadi polisi sekaligus dokter. Terutama blusukan di kampung. Bahkan sampai ke desa-desa untuk menyambangi pedagang dan petani. Bukan tanpa alasan, ternyata dia punya keinginan untuk bisa lebih dekat masyarakat. “Juga mengenalkan kalau polisi itu tidak sangar,” ujarnya, Kamis(21/2).

Dengan mendengar dan melihat langsung kondisi di masyarakat, Estiqomah menjadi lebih peka dengan permasalahan yang ada. Termasuk permasalahan kesehatan yang ternyata sampai saat ini masih sering dikeluhkan.

Sebagai orang yang juga berkecimpung di dunia kesehatan, dia pun ingin membagikan apa yang sudah menjadi keahliannya. Ya,ibu dari tiga anak ini ternyata juga turut membantu mengatasi masalah kesehatan dimasyarakat, terlepas dari tugas utamanya sebagai tenaga kesehatan di Kepolisian. “Karena sudah utama bagi kami (polisi) untuk melayani masyarakat,” jelasnya.

Perempuan yang sedang menempuh pendidikan S2 Psikologi di Universitas Mercu Buana Jogja itu mengaku layanan kesehatan yang diberikan biasanya, berupa cek tekanan darah, pembagian obat dan vitamin gratis. Juga penyuluhan serta pelayanan kesehatan lainnya. “Ternyata mendapat respon positif dari masyarakat, dalam hal kepercayaan kepada polisi,” ujarnya.

Tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan di kampung dan desa, dirinya juga kerap turut menyambangi rumah warga. Bahkan jika dibutuhkan pihaknya juga siap home care atau perawatan di rumah. Selain itu layanan kesehatan dari polisi ini pun menyasar pusat keramaian, seperti pasar maupun tempat umum lainnya.

Bahkan, dia pun memprakasai program Ronda  Kesehatan. Yaitu kegiatan Polda DIJ yang rutin digalakan sejak 2017 lalu. Dinamakan ronda kesehatan karena kegiatan pengecekan kesehatan berada di luar jam kerja profesi polisi.

Estiqomah menambahkan, dengan kegiatan ini pula, profesi polisi yang selama ini ditakutkan berangsur berubah. “Menjadi sosok pengayom, pelayan dan pelindung yang sebenarnya,” kata Estiqomah yang pernah bertugas di Jawa Timur itu.

Kedekatan antara institusi dengan masyarkat luas pun menjadi semakin bagus terjalin. Ituberdampak bagus bagi tugas polisi utama polisi, yaitu dalam menjaga kenyamanan dan keamanan wilayah. Estiqomah menuturkan setelah adanya berbagai kegiatan pelayanan kesehatan, masyarakat menjadi lebih terbuka. “Dan itu sangat membantu kami juga dalam megurangi potensi kejahatan,” ujarnya.

Berkat inovasinya itu, Estiqomah mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jend Pol Tito Karnavian. “Itu juga berkat dukungan dari teman-teman di Polda,” ujarnya merendah.

Apresiasi juga bukan menjadi hal utama yang dicarinya. Memberikan pelayanan masyarakat secara maksimal adalah tujuannya. Hal terpenting baginya adalah tentang bagaimana dia bisa bermanfaat dan bertanggung jawab kepada orang banyak. “Berguna bagi orang lain,” tegasnya. (pra/mg2)