Rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) Kementerian Kesehatan RI baru saja dilaksanakan di Jakarta pada 4-7 Februari lalu. Hasilnya dirumuskan beberapa isu strategis 2020. Salah satunya pengendalian kanker. Tindak lanjutnya dirumuskan rencana aksi daerah (RAD). Khususnya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker.
Kanker didefinisikan penyakit yang disebabkan ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbuhnya daging di jaringan tubuh yang normal. Atau sering dikenal sebagai tumor ganas. Ciri khasnya tumbuh tak terkendali. Menyerang jaringan biologis di dekatnya. Bermigrasi melalui jaringan tubuh lain.
Umumnya penamaan kanker didasarkan jenis organ. Misalnya, kanker di usus besar, disebut kanker usus besar. Sedangkan klasifikasinya, kanker terdiri lima kategori. Pertama, Karsinoma, kanker di jaringan epitel seperti sistem pencernaan. Kedua, Sarkoma, kanker pada tulang seperti osteosarcoma.
Ketiga, Leukemia, kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang. Keempat, Limfoma, kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan di sistem kekebalan tubuh. Kelima, Central Nervous Systems Cancers, kanker yang dimulai di jaringan otak dan sumsum tulang belakang.
Pengobatan satu penderita kanker memerlukan biaya tidak sedikit. Rata-rata Rp 100 juta per bulan. Jadi bisa dibayangkan, bagaimana penderitaan seorang penderita kanker, secara fisik, psikis maupun finansial.
Beban berat juga dirasakan pemerintah. Sebab, pemerintah harus menanggung pembiayaan melalui BPJS. Karena itu, tidak ada salahnya mengimplementasikan sebuah pepatah, “lebih baik mencegah daripada mengobati”.
Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2017 mengatur tentang Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Secara riil, instruksi ini diterjemahkan dengan kegiatan peningkatan aktivitas fisik, perilaku hidup bersih sehat, penyediaan pangan sehat dan bergizi. Peningkatan pencegahan serta deteksi dini penyakit. Kemudian peningkatan kualitas lingkungan dan edukasi hidup sehat.
Aktivitas fisik yang teroganisasi sangat bermanfaat membuat tubuh lebih bugar. Itu salah satu upaya pencegahan kanker. Juga meningkatkan efek antiradang. Mengurangi proses peradangan kronis pada tubuh seseorang. Ini sangat baik mencegah terjadinya kanker karena peradangan berulang terbukti dapat mencetuskan kanker.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan masyarakat usia 18–64 tahun melakukan aktivitas fisik aerobic. Intensitas sedang. Setidaknya selama 150 menit seminggu dan dibagi menjadi 30 menit per hari selama lima hari.
Selain intensitas sedang, bisa juga melakukan aktivitas fisik aerobik intensitas berat. setidaknya selama 75 menit dalam seminggu.
Kuantitas dan kualitas asupan makanan ke tubuh menjadi salah satu kunci efektif mencega serangan kanker. Menurut penelitian ada hubungan signifikan antara kelebihan berat badan atau obesitas dengan beragam jenis kanker yang kerap menyerang manusia. Seperti esofagus, kolektrum, kanker payudara, endometrium dan juga kanker ginjal.
Untuk mencegahnya, rutinlah mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran. Diet sehat dan teratur diimbangi olahraga bisa menjadi cara efektif memerangi kanker. Beberapa bahan makanan bermanfaat mencegah kanker. Antara lain bawang putih, brokoli, kol, kembang kol dan cabai. Kemudian ubi jalar, kedelai, tomat, alpukat, jeruk, buah beri, kunyit serta cokelat.
Mengurangi risiko dari paparan penyebab kanker merupakan langkah yang perlu diambil. Kanker adalah penyakit yang 90-95 persen kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10 persen karena faktor genetik.
Deteksi dini penyakit kanker merupakan faktor pendukung yang tak kalah pentingnya. Cara deteksi dini penyakit kanker bisa dilakukan dengan pemeriksaan secara medis. Ada beberapa pemeriksaan medis secara berkala. Misalnya mamografi untuk kanker payudara, pap smear untuk kanker serviks dan kolonoskopi untuk kanker usus.
Semua jenis pemeriksaan tersebut sebenarnya harus dijalani sedikitnya satu kali dalam setahun. Selain pemeriksaan, mengetahui riwayat keluarga juga perlu dilakukan. Iji penting dilakukan agar lebih waspada jika ada salah satu anggota keluarga yang mengalami kanker.
Selain pemeriksaan secara medis, pemeriksaan mandiri juga bisa dilakukan. Prinsipnya, seseorang adalah orang pertama yang tahu adanya perbedaan atau perubahan di tubuhnya. Indikasi yang patut dicurigai sebagai gejala kanker sebagai berikut :
Pertama, gejala lokal berupa pembengkakan yang tidak biasa tumor. Pendarahan (hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration. Kompresi jaringan sekitar bisa menyebabkan gejala jaundis (kulit dan mata yang menguning).
Kedua, gejala pembesaran kelenjar getah bening (lymph node). Batuk, hemoptisis, hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, fraktur pada tulang-tulang yang terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis.
Ketiga, gejala sistemik berupa berat badan turun, nafsu makan berkurang secara signifikan, kelelahan dan kakeksia (kurus kering). Keringat berlebihan pada saat tidur/keringat malam..
Keempat, gejala angiogenesis yang merupakan interaksi antara sel tumor, sel stromal, sel endotelial, fibroblas dan matriks ekstraseluler. Terapi terhadap tumor pada umumnya selalu melibatkan dua peran penting.
Yakni penggunaan anti-vascular endothelial growth factor monoclonal antibodies untuk mengimbangi overekspresi faktor proangiogenik dan pemberian senyawa penghambat angiogenesis. Seperti endostatin dan angiostatin. Kelima, gejala migrasi sel tumor, yang ditandai dengan degradasi matriks ekstraseluler (ECM), jaringan ikat yang menyangga struktur sel, oleh enzim MMP.
Germas merupakan upaya terpadu meningkatkan derajad kesehatan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Germas hadir dengan semboyan “Sehat Diawali dari Saya”, mengajak masyarakat bersama-sama menciptakan hidup sehat dan terbebas dari segala ancaman penyakit. Termasuk kanker.
Sebagai upaya pencegahan kanker dilakukan CERDIK dari akronim Cek kesehatan secara rutin dan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kuatkan iman dan kelola stres. (*/kus/mg2)