JOGJA – Hujan dan angin kencang kembali melanda DIJ kemarin (1/3). Melanda sedikitnya sembilan kecamatan di tiga wilayah kabupaten/kota. Yakni Bantul, Sleman, dan Kota Jogja. Kota Jogja dan Bantul menjadi wilayah terdampak paling parah.
Atap sebuah bus ringsek setelah tertimpa pohon waru setinggi delapan meter yang tumbang di halaman parkir Kebun Binatang Gembiraloka, Jogja. Pohon mangga berdiameter 50 cm juga tumbang dan menimpa tembok pembatas rumah warga di RW 29, Rejowinangun, Kotagede, Kota Jogja. Di Wirobrajan keluarga Sri Lestari terpaksa menumpang di rumah tetangga setelah atap seng rumahnya terbang terbawa angin. Nihil korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Kami juga menerima laporan kejadian di Banguntapan, Bantul. Sedikitnya sepuluh pohon tumbang,” ungkap Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIJ Danang Samsurizal.
Kawasan terdampak cukup parah di perbatasan Kota Jogja dan Bantul. Sebatang pohon talok berdiameter 30 cm tumbang dan menutup akses jalan menuju kompleks Akademi Angkatan Udara.
Di lokasi yang sama rumah milik Rudy Hartono tertimpa pohon nangka bediameter 10 cm. Rumah tersebut terletak di dalam kompleks AU Blok P Lama, No.19. Tidak jauh lokasi juga ada pohon menimpa kabel listrik. Akibatnya jaringan listrik di sekitar lokasi sempat terputus. Pohon tumbang juga menimpa rumah Letkol Widodo dan Mayor Habibi di kompleks yang sama. Tepatnya di Blok F No 10 dan 11.
Dua mobil yang terparkir di halaman Rumah Sakit Hardjolukito hancur. Tertimpa pohon ketapang berdiameter 30 cm.
Di Kelurahan Wonocatur, Banguntapan pohon sawo berdiameter 40 cm menimpa atap rumah Suntikmantoro. Dua pohon lain di kawasan itu menimpa rumah Dewi dan Priyo Cahyono. Jaringan listrik di kawasan ini juga sempat terputus.
Manajer Pusdalops BPBD Bantul Luk Luk Firmansyah menambahkan, selain pohon tumbang, di wilayahnya juga terjadi banjir. Sekitar pukul 17.00. Air menggenangi permukiman penduduk di kawasan Kalangan, Bangunjiwo setinggi mata kaki. “Masih aman terkendali,” ucapnya.
Hingga pukul 19.00 Luk Luk mencatat sedikitnya 20 pohon tumbang. Tersebar di Kecamatan Banguntapan, Piyungan, dan Kasihan. “Pohon tumbang di daerah Gedong Kuning menyebabkan akses jalan terhambat dan jaringan listrik terganggu,” katanya.
Dari pantauan Radar Jogja, area sawah seluas kurang lebih 1,5 hektare di Jalan Tamantirto, Kasihan, Bantul juga terendam air. Ini karena luapan sungai di sisi barat sawah. Luapan air juga membanjiri jalan utama di kawasan tersebut. Sehingga menyulitkan pengendara sepeda motor yang melintas.
Luapan air juga merendam jembatan darurat. Yang dibangun satu tahun lalu karena jembatan utama jebol akibat bencana serupa 2017.
Sementara di wilayah Sleman, angin kencang melanda hampir semua kecamatan. Dua di antaranya mengalami kerusakan. Yakni Gamping dan Pakem. “Dari laporan yang masuk total ada lima lokasi terdampak pohon tumbang,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan.
Di Sudimoro RT 01/RW 15, Purwobinangun, Pakem pohon tumbang menimpa rumah Wahyu Hermawan. Dampaknya, asbes dan wuwung terbawa angin.
Di Kuweron RT 04/RW 23, Candibinangun, Pakem sebatang pohon melinjo berdiameter 25 cm tumbang menimpa ruang tamu dan teras rumah Martinah. “Kerugiannya 150 genteng, 6 usuk, 20 reng, dan 2 asbes. Tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.
Sementara di Kecamatan Gamping, angin kencang menumbangkan pohon munggur berdiameter 50 cm hingga melintang jalan dan menimpa kabel listrik. Tepatnya di Kalimanjung, Ambarketawang. Jaringan listrik di Mancasan, Kanigoro, Ambarketawang juga terganggu setelah tertimpa pohon.
Akses jalan tertutup pohon melintang juga terjadi di Dusun Temuwuh Lor RT 01, Balecatur. Pohon jati, wesen, dan mangga roboh. Juga mengenai kabel listrik.
Demi mencegah terjadinya korban jiwa, Makwan mengimbau masyarakat terus waspada. Terutama saat terjadi hujan deras disertai angin kencang. (cr5/cr7/har/yog)