PURWOREJO – Kearsipan Pemkab Purworejo yang digawangi Dinas Arsip dan Perpustakaan (Dinarpus) mendapatkan penghargaan tingkat nasional. Dalam Rakornas Pengawasan Kearsipan tahun 2019 yang diadakan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), menempati peringkat ke-8 nasional untuk Kategori Pengawasan Kearsipan Tahun 2018.
Rapat yang dipimpin langsung Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Mustari Irawan itu diselenggarakan di Hotel Pangeran Beach Padang Sumatera Barat, Rabu-Kamis (27-28/2). Dalam kesempatan itu, Kepala ANRI menyerahkan penghargaan langsung dan diterimakan kepada Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian Dinarpus Tumijo yang menjadi wakil Purworejo dalam pertemuan itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinarpus Purworejo Aeng Mulato mengaku bangga dengan prestasi yang diraih institusinya. Ini menjadi jawaban atas kerja keras yang telah dilakukan jajarannya untuk mewujudkan arsip Purworejo yang lebih tertata dan baik. Peringat ke-8 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia adalah capaian yang sangat baik. “Raihan ini buah dari kerja panjang Dinarpus Purworejo. Sebelumnya telah meraih peringkat pertama tingkat Provinsi Jawa Tengah dalam pengawasan Kearsipan Eksternal tahun 2017 yang diikuti 35 kabupaten/kota di Jateng,” kata Aeng Jumat (1/3).
Aeng menambahkan, ada beberapa aspek yang dilakukan penilaian dalam lomba tingkat nasional tersebut, di antaranya pengawasan kearsipan mulai dari program kerja Lembaga Kearsipan Daerah, pengelolaan, pengunaan, pemeliharaan hingga penyusutan arsip. Selain itu masih ada sumber daya kearsipan berupa sumber daya manusia dan sarana prasarana.
“SDM Aspirasi yang kami miliki juga menyumbangkan juara dalam Lomba Arsiparis Teladan Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan Tingkat Nasional, beserta Depot Arsip Pemkab Purworejo yang merupakan penyumbang nilai terbesar dalam penilaian Pengawasan Kearsipan,” tambah Aeng.
Aeng juga menyinggung ada beberapa keunggulan lain yang dimiliki Purworejo dibandingkan dengan daerah lain, seperti adanya peraturan khusus yang mengatur tentang kearsipan serta keberadaan depot arsip yang menjadi ruang penyimpanan arsip. Tidak kalah penting adanya monitoring dan evaluasi (monev) yang rutin dilakukan di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), desa dan SMP di Purworejo.
“Dari beberapa kegiatan yang kami miliki, Purworejo menjadi rujukan nasional untuk melakukan studi banding. Belum lama ini kami mendapatkan tamu dari Sumatera yang ingin mengetahui secara mendalam tentang pengelolaan arsip di Purworejo,” tambah Aeng. (udi/laz/mg4)