SALURAN kemih Anda adalah tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri. Bakteri berkembang biak dengan cepat di daerah yang tertekan oleh rahim yang membesar. Adanya tekanan ditambah hormon pada kehamilan membuat bakteri usus yang hidup pada kulit dan kotoran Anda lebih mudah masuk ke dalam saluran kemih. Ini bisa menyebabkan infeksi saluran kencing. Tentu cukup menyiksa Anda.
Dalam banyak kasus, Anda mungkin benar-benar terkena infeksi. Meskipun Anda tidak mengalami gejala sama sekali. Infeksi saluran kencing ternyata dapat menyebabkan masalah yang serius bagi Anda. Pun demikian pada kehamilan Anda.
Saluran kemih, yang menghilangkan kotoran dan air ekstra dari tubuh, terdiri atas dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menjadi tempat urine diproduksi. Ureter membawa urine ke kandung kemih. Sedangkan kandung kemih mengumpulkan dan menyimpan urine. Sementara uretra adalah tabung yang mengirimkan urine keluar dari tubuh Anda.
Dalam beberapa kasus, bakteri yang normal dari kulit Anda dan daerah lainnya dapat masuk ke daerah di mana mereka seharusnya tidak masuk. Saluran kemih adalah salah satu tempat tersebut. Sementara sebagian besar infeksi saluran kemih (ISK) terjadi pada kandung kemih.
Infeksi dapat juga terjadi pada uretra (disebut uretritis). Dalam kasus yang lebih berat, bakteri dapat melakukan perjalanan sampai ke ginjal. Kasus ini disebut pielonefritis akut atau infeksi ginjal.
ISK penting untuk diobati. Meskipun Anda tidak memiliki gejala. Jika tidak diobati, ISK dapat berkembang menjadi infeksi ginjal serius. Kejadian ini dikenal sebagai pielonefritis. Ini juga dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi dari berat lahir rendah bayi dan kelahiran prematur (bayi dilahirkan lebih cepat dari tanggal yang diharapkan).
Penyebab Infeksi Saluran Kemih selama Kehamilan
– Perubahan dalam tubuh Anda. Semua wanita beresiko terkena ISK. Bahkan lebih berisiko daripada pria. Sebab, saluran uretra wanita lebih pendek. Sehingga memudahkan bakteri untuk masuk kandung kemih. Tapi wanita hamil mungkin lebih rentan: Perubahan hormon menjadi kesempatan bakteri lebih mudah melakukan perjalanan ke saluran kemih dan menyebabkan infeksi.
Membesarnya ukuran rahim atau kandungan juga memberikan tekanan tambahan pada kandung kemih Anda. Sehingga membuat bakteri lebih sulit untuk benar-benar dapat dikosongkan dari urine.
– Bakteri dari usus. Bakteri penyebab ISK dapat berasal dari beberapa tempat. Karena uretra terletak dekat dengan rektum, bakteri E. Coli yang berasal dari usus dapat diangkut ke uretra. Menyeka dari depan ke belakang (bukan kembali ke depan) setiap kali Anda menggunakan kamar mandi dapat membantu menjaga bakteri jauh dari daerah ini
– Hubungan suami istri. Seks selama kehamilan masih diperbolehkan (kecuali dokter Anda
memberitahu Anda sebaliknya), tapi memiliki sisi negatif: Hal ini juga memiliki potensi untuk menyebabkan terjadinya ISK. Bakteri di dekat vagina dapat didorong ke uretra selama hubungan seksual. Sehingga penting untuk buang air kecil sebelum dan setelah berhubungan seksual untuk memindahkan bakteri keluar.
Perlu diingat, diperkirakan hingga 7 persen dari semua wanita hamil memiliki ISK tanpa gejala sama sekali. Karena infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi. Termasuk infeksi ginjal. Dan tak jarang meningkatkan risiko pertumbuhan janin terhambat serta kelahiran prematur.
Pengobatan ISK bisa dengan minum antibiotik selama 3-7 hari. Atau sesuai anjuran dokter. Jika infeksi membuat Anda merasa tidak nyaman, dokter Anda mungkin akan memulai perawatan. Sebelum Anda mendapatkan hasil tes urine. Maka gejala yang Anda alami akan hilang dalam 3 hari. Namun Anda tetap harus minum semua obat sesuai jadwal. Jangan berhenti lebih awal, meskipun gejala Anda memudar.
GRAFIS
Gejala Infeksi Saluran Kemih
– Sensasi terbakar pada saat buang air kecil.
– Sering pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil (meskipun sering buang air kecil saja adalah hal umum dan tidak berbahaya sebagai efek samping dari kehamilan).
– Dorongan kuat untuk buang air kecil, sementara jumlah urine keluar sedikit.
– Urine gelap, berdarah, atau berbau busuk.
– Demam ringan.
– Nyeri perut bawah.
– Nyeri yang terjadi pada satu sisi antara perut bagian atas dan punggung.
– Menggigil, mual, dan muntah, yang juga dapat menjadi tanda infeksi ginjal.
Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih selama Kehamilan:
– Banyak minum air (1,5 hingga 2 liter sehari). Minum cukup air membantu bakteri tersiram keluardari uretra.
– Sering ke kamar mandi. Segera setelah Anda mendapatkan dorongan untuk berkemih sebaiknya tidak ditahan. Pastikan untuk benar-benar mengeluarkan urine Anda. Sebelum tidur malam sebaiknya mengosongkan kandung kemih lagi.
– Mengenakan pakaian katun. Hal ini akan membantu menjaga daerah kewanitaan kering.
– Hindari produk-produk kewanitaan yang dapat menyebabkan iritasi pada daerah yang sudah rentan.
– Makan dengan baik. Menjaga ketahanan tinggi dengan makan makanan kehamilan yang sehatdan tetap aktif.
– Jangan menunda buang air kecil. Buang air kecil sebelum dan segera setelah hubungan seksual dapat membantu mengeluarkan banteri penyebab infeksi.
– Pastikan kandung kemih Anda kosong setiap kali Anda pergi.
– Wanita harus selalu menyeka dari depan (vagina) ke belakang (anus) setelah buang air kecil atau air besar. (*/yog/mg4)