BANTUL – Kapolda DIJ Irjen Pol Ahmad Dofiri kembali mengingatkan Badan Pengawasa Pemilu (Bawaslu) RI menyatakan Jogjakarta masuk urutan kedua dalam indeks kerawanan Pemilu. Karena itu, dia meminta seluruh masyarakat bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. “Hati boleh panas, tetapi kepala harus tetap dingin,” pesannya saat tabligh akbar di halaman Mapolres Bantul, Selasa malam (12/3).
Dia berharap momentum lima tahun sekali ini jangan sampai menyisakan konflik yang berkepanjangan. Jangan sampai perbedaan pilihan menjadi pemicu perpecahan masyarakat. Terhadap maraknya penyebaran hoax, Dofiri meminta juga harus disikapi dengan waspada dan cermat. Dia meminta masyarakat jangan mudah tersulut emosinya karena berita yang tidak jelas.
Apalagi, pada tanggal 24 Maret mendatang sudah memasuki tahap kampanye terbuka. Dia tidak melarang jika masyarakat ingin mengikuti tahapan Pemilu tersebut. Namun, satu hal yang menjadi perhatiannya, adalah agar para peserta kampanye bisa menghindari segala bentuk provokasi. “Silakan ikut kampanye, tetapi hindari provokasi. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, serta keutuhan Bangsa Indonesia,” ajaknya.
Tabligh akbar yang menghadirkan ustadz kondang Gus Miftah ini dihadiri ribuan jamaah. Hadir juga Wakapolda DIJ Brigjen Pol Bimo Anggoro, Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan, dan Wakil Bupati Bantul Halim Muslim. Selain itu Ketua KPU Kabupaten Bantul Didik Joko Nugroho dan Ketua Bawaslu Bantul Harlina.
Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan mengatakan, tabligh akbar ini adalah upaya untuk membantu mewujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai, dan sejuk.
Menurutnya, penting untuk mengingat arti Pemilu dalam keberlangsungan kepempimpinan nasional, pemerintah dan pembangunan di Indonesia. Maka dari itu sudah menjadi keharusan Pemilu harus berjalan dengan aman dan damai. “Untuk itu saya meminta dukungan dan partisipasi dari seluruh komponen masyarakat Bantul,” tandasnya.(cr5/din/mg2)