BANTUL – Hujan deras yang mengguyur wilayah DIJ seharian Minggu (17/3) berdampak luas di Kabupaten Bantul. Antara lain, meluapnya beberapa sungai. Salah satunya, Sungai Celeng. Saking parahnya luapan, seluruh penghuni lahan relokasi di Dusun Karangkulon, Wukirsari, Imogiri, mengungsi.”Ada yang mengungsi ke balai desa Wukirsari,” jelas Mas’ud Fahlavi, warga Dusun Wukirsari, Imogiri tadi malam.
Dari catatan Radar Jogja, ada 25 kepala keluarga (KK) yang menghuni di lahan relokasi. Mereka menempati lahan relokasi pada 2016. Warga RT 5 dan RT 6 Dusun Wukirsari ini direlokasi pemkab lantaran berada di zona merah longsor.
Menurutnya, meluapnya Sungai Celeng juga membuat akses jalan utama menuju Dusun Giriloyo tertutup. Akibatnya, tidak sedikit warga Giriloyo yang pulang kerja malam hari terpaksa mengungsi.”Ada yang mengungsi ke rumah saudara atau teman,” ujarnya.
Selain Dusun Giriloyo, luapan Sungai Celeng mulai pukul 18.00 kemarin petang ini juga menyebabkan Dusun Kanoman, Girirejo, Imogiri, terendam. Bahkan, ketinggian air di permukiman warga mencapai satu meter. Padahal, jarak antara sungai dan permukiman sekitar 50 meter.”Air hampir setinggi dada orang dewasa,” kata Iwan Pracoyo, seorang warga Dusun Kanoman.
Kendati begitu, kata Iwan, warga memilih berdiam di rumah. Sembari menyelamatkan berbagai barang berharga. Juga sembari menunggu air sungai surut.”Sekarang yang dibutuhkan warga air bersih dan selimut. Kalau beras insyaallah aman,” katanya.
Seperti di wilayah Imogiri, luapan sungai di Dusun Jejeran, Pleret, Bantul, juga menyebabkan permukiman di RT 01 dan RT 04. Akibatnya, 34 KK harus mengungsi ke sejumlah musala.”Ketinggian air yang masuk ke rumah sekitar 60 sentimeter,” jelas Dukuh Jejeran 1 Muhammad Mustamid mengungkapkan dampak luapan Kali Belik itu.
Dari pantauan, sebagian wilayah Dusun Demangan, Bangunharjo, Sewon juga terendam banjir akibat parit meluap. Bahkan, meluapnya parit itu menyebabkan jalan di depan rumah Bupati Bantul Suharsono tak dapat dilewati. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Sementara itu, hujan deras seharian di RT 5 Dusun Tambalan, Srimartani, Piyungan menyebabkan tanah longsor. Ngadiran beserta anggota keluarganya harus dievakuasi.”Material longsoran menimpa rumah dan menyebabkan pohon jati tumbang,” jelas Anggota Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Srimartani Ahmad Yani. (cr6/zam/mg4)