BANTUL – Merti Dusun Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul digelar dengan aneka kegiatan budaya. Acara tersebut juga bertujuan mempromosikan potensi pariwisata dan produk unggulan yang dimiliki dusun tersebut.

“Agar lebih dikenal oleh masyarakat luas yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Jumidal, salah satu panitia Merti Dusun Krebet.

Merti Dusun Krebet diadakan selama tiga hari berturut-turut. Mulai Kamis (28/1) hingga Sabtu (2/3) lalu. Kegiatan yang mendapatkan dukungan Dinas Pariwisata DIY itu diinisiasi Kelompok Penggiat (Pokgiat) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Dusun Krebet.

Dalam acara itu, warga juga memanfaatkan untuk mengenalkan potensi yang mereka miliki. Di antaranya, kerajinan batik kayu, wisata sejarah budaya Ki Ageng Mangir dan Sendang Ngembel. Yakni sebuah telaga di atas pegunungan yang tak pernah kering airnya. Ada juga potensi Curug Banyunibo dan wisata Bendung Kamijoro.

Saat acara ratusan warga berkumpul di Balai Dusun Krebet. Mereka mengenakan pakaian adat Jawa dan membawa gunungan, tumpeng serta jajanan pasar. Gunungan dan tumpeng diarak menuju Pendapa Suraksan. “Ini tradisi yang sudah berjalan puluhan tahun sekaligus ungkapan rasa syukur pada Tuhan,” ujar Penasihat Panitia Merti Dusun Krebet Sapto Saroso.

Dusun Krebet merupakan salah satu pusat kerajinan topeng, wayang dan ukir kayu di DIY. Dusun ini kerap dikunjungi wisatawan. Dengan merti dusun itu diharapkan dapat menumbuhkan semangat masyarakat di Dusun Krebet.

Kepala Desa Sendangsari Irwan Susanto menjelaskan, Dusun Krebet menginisiasi tradisi merti dusun. Belakangan diikuti dusun-dusun lainnya. “Merti dusun memperkuat ikon Desa Sendangsari sebagai rintisan desa wisata menuju desa wisata,” terangnya.

Merti Dusun Krebet diadakan setiap tahun sekali. Gunungan beserta nasi kenduri dikumpulkan dan didoakan oleh tokoh adat setempat. Kemudian nasi kenduri yang sudah didoakan dimakan bersama-sama seluruh masyarakat.

Warga yang sudah menunggu gunungan dibawa ke lapangan, yang hanya berbatas jalan desa, bersiap berebut hasil bumi. Malam harinya digelar wayang semalam suntuk yang menandai rangkaian merti dusun berakhir. (kus/mg3)