PURWOREJO – Kasus malaria yang terjadi dalam triwulan pertama tahun 2019 mengalami penurunan sangat tajam dibandingkan waktu yang sama di tahun 2018. Diharapkan sepanjang tahun ini tidak ada warga yang terkena malaria, sehingga harapan mewujudkan Purworejo Bebas Malaria bisa terwujud di tahun 2022.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Purworejo dr Sudarmi saat mendapatkan kunjungan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Ruang Bagelen, Kompleks Kantor Bupati, Kamis(28/3). Kegiatan ini dihadiri Sekda Said Romadhon, Asisten I Sumharjono dan beberapa unsur di OPD terkait, pihak desa serta kecamatan.
“Kalau ditotal sepanjang 2018 kasus malaria yang ditemukan mencapai 195 kasus. Paling banyak terjadi di bulan Januari,” kata Sudarmi.
Di bulan Januari tercatat ada 50 kasus, menurun di bulan Februari menjadi 23 dan meningkat lagi ke angka 44 dan di bulan April ada 45 kasus. Setelah itu, angkanya relatif stabil rendah hingga bulan Oktober 2018. “Dan untuk tahun ini, di triwulan pertama tidak ada kasus yang ditemukan,” tambah Sudarmi.
Dijelaskan, lima bulan terakhir sejak Oktober lalu hingga kini sudah tidak ada lagi kasus malaria. Meski demikian, pihaknya tetap waspada dan terus mensosialisasikan arti pentingnya pemeriksaan bagi warga yang baru saja dari luar kota.
Selain itu, pendatang juga diimbau untuk periksa. Warga sekitar diminta ikut mengingatkan, sehingga kejadian malaria benar-benar bisa ditekan.
“Memang tidak semua yang dari luar daerah membawa bibit malaria. Kita arahkan bagi pendatang atau warga yang bepergiaan ke luar daerah agar periksa di puskemas terdekat,” tandas Sudarmi.
Kasubdit Malaria Kemenkes dr Nancy Dian Anggraeni mengungkapkan, kasus malaria di Purworejo memang menjadi salah satu perhatian pemerintah Pusat. Dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah, Purworejo bersama Banjarnegara diharapkan bisa bebas malaria di tahun 2023.
Pihaknya berbesar hati saat melihat paparan Dinkes Purworejo di mana lima bulan terakhir tidak ada kasus malaria di Purworejo. Dia meminta agar Dinkes tidak mengendorkan semangat agar hal itu bisa terjaga hingga tiga tahun berjalan.
“Jika memang tidak ada kasus malaria selama tiga tahun, kami bisa nyatakan Purworejo bebas malaria di tahun 2022. Atau maju setahun dari target waktu yang diberikan,” kata Nancy. (udi/laz/mg3)