SLEMAN – Konser Jikustik Reunian di Grand Pacific Hall berhasil menyedot perhatian para penggemar Jumat malam (29/3). Ya, dalam konser ini baik penggemar maupun formasi awal Jikustik bertemu lagi dan bernyanyi bersama. Pongki, Icha, Carlo, Adit, dan Dadi berada dalam satu panggung setelah 10 tahun mereka memutuskan bubar.
”Ini momen bersejarah bagi kami. Rekonsiliasi (berdamai). Semoga jejak-jejak kelam yang pernah terjadi di antara kami bisa menghilang dalam pertemuan kali ini,” ujar pentolan Jikustik Pongki Barata.
Dalam opening konser terputar video percakapan Pongki dan teman-temannya yang menceritakan bagaimana kisah Pongki dan Icha bisa keluar dari band kenamaan asal Jogja tersebut. Cukup mengundang rasa sedih dan haru, namun mereka membayar kenangan buruk itu dalam penampilan yang menakjubkan. Pongki pun tak bisa menahan tangis saat membawakan lagu puisi.
Band yang terbentuk pada tahun 1996 ini mengawali karirnya dengan tampil reguler di sebuah kafe di Jogja. G-Coustic menjadi nama yang mereka pilih kala itu dan berganti menjadi Jikustik.
Mengikuti audisi pada tahun 1999 untuk masuk dapur rekaman. Dari sana, band ini mulai dikenal oleh masyarakat luas.
Sebelum memutuskan bubar, Jikustik sudah menelurkan delapan album. Album pertama Jikustik berhasil terjual 9.800.000 copy.
Malam itu, Jikustik membawakan lagu-lagu hit mereka. Di antaranya, Maaf, Menyelematkanmu, Setia, Saat Kau Tak Disini, Seribu Tahun Lamanya, Puisi, dan Putri.
Antar personil pun saling bergantian menceritakan pengalaman-pengalaman mereka saat masih satu band dulu. Baik pengalaman manggung, proses menciptakan lagu, dan kisah-kisah lucu lainnya. Brian, sang vocalis baru juga tampil. Dia duet dengan Pongki.
Icha, Bassist Jikustik mengaku cukup tegang tampil malam itu, padahal sebelumnya mereka sudah berlatih bersama.
“Nervous banget saya malam ini. Lama nggak manggung dan kali ini tampil bareng sama temen-temen Jikustik dulu. Tapi berkat dukungan penonton saya jadi semangat lagi,” ungkapnya.
Fredes Dorkas, 30, seorang penonton asal Jakarta mengaku senang bisa hadir dalam Konser Jikustik Reunian ini. Ia sudah menjadi penggemar Jikustik sejak dirinya duduk di bangku SMP.
“Waktu itu kan jarang ada konser-konser kayak gini. Nah, sekarang bisa nonton dan masih dengan formasi lengkapnya Jikustik,” katanya.
Konser Jikustik Reunian malam itu disaksikan oleh lebih dari 2 ribu penonton. Tata ruang dan sorot lampu panggung pun berhasil menambah keharuan dan kebahagian malam itu. Konsep artistik panggung tersebut merupakan karya art director Agus Noor. Berbagai sajian visual ditampilkan sangat indah dan menyatu dengan lagu-lagu yang dibawakan Jikustik. (ita/zam/mg1)