JOMBANG – Tokoh perempuan kharismatik, Siti Hardiyanti Rukmana atau yang biasa dipanggil Mbak Tutut mengatakan pemilihan umum (Pemilu) untuk mencari pemimpin bukan cari musuh.

”Pemilu itu cari figur yang bisa memimpin, jadi nggak usah saling menjelekkan dan memaki,” kata  Mbak Tutut di hadapan seribu relawan Partai Berkarya dari seluruh desa di Kabupaten Jombang dalam acara Silaturahmi dengan para kiai dan santri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jumat, (29/3).

Menurut Mbak Tutut, lihat program yang ditawarkan calon pemimpin. Sebab, katanya, yang diperlukan bangsa ini figur yang bisa memimpin. Putri Presiden Soeharto itu juga mengatakan pemilu juga memilih wakil rakyat. Masyarakat juga harus melihat program partai yang ditawarkan para caleg.

”Partai Berkarya mengusung program membangkitkan lagi desa desa lewat pertanian terpadu dan mandiri,” katanya yang disambut tepuk tangan relawan dan santri.

Partai Berkarya, lanjut Mbak Tutut, akan membimbing masyarakat desa menuju Mandiri pangan dan energi dan memberi bantuan peralatan. Sebab kehadiran Partai Berkarya untuk kembali melanjutkan perjuangan Pak Harto, menjadikan Indonesia sejahtera, adil dan makmur.

”Partai Berkarya tidak akan mengembalikan era Orde Baru. Partai Berkarya hanya ingin meneruskan perjuangan Pak Harto,” Mbak Tutut menegaskan.

Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum KH. Hasib Wahab Hasbullah mengatakan, di era Pak Harto harga harga stabil dan terjangkau serta pertanian maju. ”Kami merindukan Pak Harto. Jadi, tekad Keluarga Pak Harto melanjutkan perjuangan almarhum harus didukung,” katanya.

Dia juga mengingatkan santrinya bahwa Dusun Tambak Beras terbangun berkat Pak Harto. Namun perjuangan Pak Harto belum selesai, harus dilanjutkan dan didukung masyarakat. Mbak Tutut, yang datang bersama Mamiek, meminta para kiai mendoakan agar Pemilu berlangsung aman, damai, dan Partai Berkarya mendapatkan empat persen suara. (*/ila)