BANTUL – Dampak badai savanah tak hanya menyebabkan banjir dan longsor di Bantul. Para nelayan di pantai selatan juga merasakan dampaknya. Yaitu turunnya hasil tangkapan beberapa jenis ikan laut. Seperti yang dirasakan oleh nelayan Pantai Depok Bantul.

Ketua Tempat Pelelangan Ikan Mina Bahari Depok, Tarmanto menyebut turunnya tangkapan ikan dimulai sekitar dua minggu lalu. Dan berlangsung sampai sekarang. Kondisi ini diduga akibat pencemaran yang dibawa dari aliran sungai. “Kiriman air tawar dan sampah di daerah pinggir membuat ikan kemudian berenang menjauh menuju samudera,” katanya saat ditemui di Pantai Depok Rabu (3/4).

Hal itu membuat ikan banyak terdapat di tengah laut. Kondisi itu juga membuat nelayan dileman. “Jika para nelayan ingin menuju ke tengah akan berdampak pada membengkaknya ongkos melaut,” lanjutnya. Jenis ikan yang ditangkap pun penurunan drastis. Terutama pada jenis layur dan bawal. Menurut Tarmanto, pada musim ikan para nelayan bisa mendapat 50 kilogram ikan layur sekali melaut. Namun saat ini hanya mampu menaikkan 10 kilogram ikan saja.

“Bawal ada tapi cuma sedikit. Biasanya sampai April layur sama bawal masih gampang. Akhir-akhir ini agak susah,” ujarnya. Kondisi ini diperparah dengan harga ikan layur justru malah anjlok. Dia mengatakan harga ikan tersebut turun menjadi Rp 25 ribu, dari harga biasa yang berksiar Rp 28 ribu perkilonya. Sedangkan untuk ikan bawal cenderung stabil. Yaitu masih diharga Rp 250 ribu per lima ons. “Harga dari ikan bawal juga dilihat dari ukuran dan kualitasnya,” jelas dia.

Tarmanto menuturkan kedua ikan tersebut adalah komoditas yang paling diminati oleh pasar luar negeri. Sehingga cukup banyak dicari oleh para pengekspor yang berasal dari Jakarta. Salah seorang nelayan Parjo,54 membenarkan kalau ikan layur dan bawal memang sedang sulit. Kendati demikian, dia tidak terlalu mempermasalahkan. Yang terpenting menurut dia adalah masih bisa melaut.”Kalau ikan banyak, tapi cuaca sama ombaknya gak bagus sama aja mas,” katanya.

Walaupun tangkapan dua jenis ikan tersebut mengalami penurunan, para nelayan tetap masih bisa menjaga dapurnya tetap ngebul. Pasalnya ada jenis ikan lain yang kemudian melimpah, yaitu pada jenis ikan teri dan jahan atau lele laut. Peminat kedua ikan tersebut, khsusunya di pasar lokal pun juga masih banyak. Tarmanto menjelaskan, untuk ikan teri perkilonya dihargai Rp 1.500 dan untuk jahan Rp 7.500 per kilogram. “Itung-itung bisa untuk uang bensin,” ucapnya. (cr5/pra/mg4)