JOGJA – Sesuai dengan amanat pasal 33 UUD 1945, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tanri Abeng memperkenalkan konsep badan usaha milik rakyat (BUMR). Dengan BUMR akan membuat UMKM dapat dikelola dengan profesional.

Tanri Abeng mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi dan kaya sumber daya alam. Semua potensi perlu dikelola dengan baik sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945. BUMN sebagai Badan Usaha Milik Negara pun saat ini terus tumbuh dan harus terus mampu memiliki daya saing.

“BUMN sudah maju pesat, swasta sudah maju pesat, perusahaan asing sudah sangat maju, tetapi koperasi di dalam negeri masih tertinggal, manajemen profesional pun adalah basis dari kemajuan bangsa itu sendiri” kata Tanri dalam kuliah umum dengan tema, “BUMN – Lembaga Pelaku Ekonomi Negara Dan Politik Ekonomi Inklusif Melalui BUMR” yang digelar di Aula University Club UGM Senin (15/4).

Kegiatan yang diikuti sekitar 400 peserta itu dihadiri oleh, Dholly Arifun Dhalia selaku Vice President Promotion & Marketing Communications PT. Pertamina (Persero), Tengku Fernanda selaku GM Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV. Hadir pula Wakil Rektor UGM Dr. Paripurna P. Sugarda, M.Hum, LLM serta segenap civitas akademika Universitas Gadjah Mada.

Menurut Tanri, ada potensi yang besar dan memiliki kontribusi terhadap perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu melalui koperasi dan UMKM (Usaha Mikro dan Kecil Menengah). UMKM memiliki persentase sebesar 99,9 persen dari seluruh unit usaha yang berada di Indonesia. Menteri Pendayagunaan BUMN pertama Indonesia itu meyakini perekonomian Indonesia bakal maju jika didukung proses Politik Ekonomi Inklusif.

Politik Ekonomi Inklusif sendiri merupakan pengelolaan beberapa sektor unggul di Indonesia diantaranya seperti sektor pangan, sektor pertanian, sektor kelautan, dan sektor pariwisata. “Politik Ekonomi Inklusif merupakan konsep pengelolaan sektor unggul Indonesia yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia yang memiliki jiwa entrepreneurship, profesional, dan ahli di bidangnya serta didukung oleh peran pemerintah,” tutur Tanri yang dijuluki Begawan Manajemen Indonesia itu.

Pada kesempatan itu, Tanri juga menjelaskan salah satu cara untuk membesarkan UMKM sekaligus meningkatkan produktivitasnya, adalah mendirikan BUMR. Dengan BUMR akan membuat UMKM untuk dapat dikelola dengan profesional dan mengorganisasikannya secara sistematis. “Konsep BUMR bekerja dengan mengkolaborasikan koperasi dan UMKM serta dengan BUMN sebagai pelaku ekonomi,” jelasnya.

Dr Paripurna P.Sugarda menyambut baik kuliah umum yang disampaikan Tanri. Sosok Tanri dinilainya, selalu tampil dengan profesionalitas pada semua rezim. “Saat ini menjadi komisaris utama dari BUMN-BUMN terpenting di Indonesia, menjadi salah satu dari sedikit ahli dan pejabat BUMN yang mampu membenahi BUMN dari hampir 50 persen rugi di masa krisis dulu. Dan kini beliau menjadi komisaris utama dari bumn terpenting di Indonesia yaitu PT. Pertamina”, tutur Dr. Paripurna P. Sugarda.

Unit Manager Communication relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) IV, Andar Titi Lestari, menyampaikan bahwa Pertamina sebagai BUMN berkomitmen untuk terus mendukung dalam memajukan UMKM, khususnya di Wilayah Jawa Tengah dan DIJ.

“Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Pertamina MOR IV berkomitmen untuk terus meningkatkan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki UMKM di wilayah Jawa Tengah dan DIJ,” jelas Andar. (cr7/pra)