SURABAYA – Dalam rangka rencana perubahan Program Studi D3 ke D4 atau Sarjana Terapan, Tim Vokasi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) mengadakan anjangsana ke Fakultas Vokasi Institut Teknologi Surabaya (ITS) baru-baru ini.
Anjangsana ini disambut Kepala Program Studi Teknik Elektro Otamasi dan kepala Program Studi Teknik Mesin Fakultas Vokasi ITS beserta dosen-dosen Teknik Elektro dan Teknik Mesin . Kegiatan ini diharapkan dapat menyamakan presepsi tentang kurikulum, kompetensi, dan laboratorium. Pemilihan tempat di Fakultas Vokasi ITS ini dikarenakan adanya kesamaan Program Studi dengan Program Vokasi ITNY Yogyakarta.
Kaprodi Teknik elektro Otomasi ITS Ir Joko Susilo MT mengatakan, lulusan Sarjana Terapan sangat dibutuhkan dunia kerja dan industri. Hal ini dikarenakan program ini dikembangkan dengan konsep link and match antara kampus dan industri sehingga kurikulum dan tim pengajar dikembangkan dengan kolaborasi antara kampus dan industri.
Joko menuturkan di akhir masa pembelajarannya, lulusan program Sarjana Terapan akan memiliki ijazah dan transkrip, sertifikasi kompetensi sebagai sertifikat pendamping ijazah dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) , sertifikat kemampuan berbahasa Inggris, serta prototype atau produk yang merupakan salah satu syarat kelulusan. “Pengembangan program vokasi ini juga selaras dengan program Nawa Cita Jokowi, yang ingin mencetak banyak lulusan vokasi, untuk menjadikan Indonesia sejajar dengan negara maju lainnya,” lanjutnya.
Menurut Joko, guna mendukung hal tersebut perlu dipersiapkan yakni kualitas SDM dari vokasi tersebut. Untuk rencana pembukaan program D4 ini, ITNY Yogyakarta juga mengandeng dengan mitra yang berkompeten di bidangnya termasuk dari industri dan perusahaan terkait,” jelasnya.
Kepala Program Vokasi ITNY Tugino ST MT menjelaskan bahwa Program D3 Teknik Elektronika dan D3 Teknik Mesin dalam perubahan bentuk menjadi program D4 nantinya akan menjadi D4 Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika dan D4 Teknologi Rekayasa Manufaktur. Lulusan dari D4 akan mendapatkan gelar Sarjana Terapan (STr).
Program Vokasi ITNY Yogyakarta ini bukan hanya mempersiapkan SDM yang berkompeten di bidangnya, namun juga mempersiapkan SDM yang unggul dalam persaingan global. Terutama di bidang industri.”Karena itu, perlu adanya persiapan yang matang dan perlu didukung dari semua pihak,” paparnya.
Kepala Laboratorium Otomasi dan Robotik ITS Imam Arifin ST MT mengatakan, studi praktik mahasiswa D4 yang lebih lama dari sarjana bisa menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk lebih banyak mempekerjakan lulusan diploma.
Mahasiswa D4 diwajibkan melakukan praktik langsung ke industri. Lamanya masa praktik inilah yang menyebabkan lulusan D4 memiliki skill dan keterampilan lebih baik di dunia kerja dibandingkan sarjana yang hanya menguasai teori.”Minimal kurikulumnya 40 persen teori dan 60 persen praktik,” urainya.
Imam berpendapat lulusan Program Vokasi memang dilatih untuk menjadi lulusan dengan kemampuan praktis yang tinggi. Tetapi memiliki kemampuan manajerial, dengan kemampuan dan keterampilan praktik yang tinggi. “Itulah mengapa lulusan D4 lebih banyak dibutuhkan dalam dunia kerja,” bebernya.
Kaprodi Teknik Mesin ITS Dr Ir Heru Mirmanto menjelaskan, program vokasi menggunakan sistem paket bukan SKS. Jadi, jika mahasiswa menjalani perkuliahan secara normal dan tidak akan mengalami bentrokan kuliah. Mahasiswa tetap mengikuti kurikulum sesuai dengan angkatan mereka. Perubahan kurikulum semakin mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja. Dampaknya menguntungkan buat mahasiswa. Karena kurikulum yang dibuat akan semakin mendekatkan calon lulusan dengan dunia kerja. “Sehingga semakin meningkatkan serapan lulusan ke industri,” ujarnya. (*/a11/din/er)