GUNUNGKIDUL – Pendidikan Gunungkidul menorehkan prestasi. Nilai tertinggi ujian nasional berbasis komputer tingkat SMK diperoleh Virdiana Inggried Marwanti, siswi SMKN 1 Wonosari.
GUNAWAN, Gunungkidul
VIRDIANA Inggried Marwanti tak dapat menyembunyikan kegembiraannya. Senyumnya terus mengembang.
”Saya diberitahu oleh guru dan teman. Tidak menyangka hasilnya bagus,” ucap Inggried, sapaannya, menceritakan hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang diperolehnya.
Ya, nilai UNBK remaja putri Pedukuhan/Desa Bandung, Playen, Gunungkidul, itu tertinggi se-DIJ tingkat SMA sederajat. Mengutip rilis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIJ, seluruh nilai mata pelajaran siswi kelas XII Jurusan Akuntansi 2 SMKN 1 Wonosari itu di atas sembilan. Perinciannya, bahasa Indonesia 98, bahasa Inggris 96, matematika 97,50, dan kompetensi keahlian 92,50. Nyaris sempurna!
Di ujung ruang tamu yang sederhana itu, Inggried mengaku tak punya kiat khusus menghadapi UNBK. Dia hanya mempelajari berbagai materi pelajaran dari sekolah. Namun, Inggried selalu fokus dengan apa yang dipelajarinya. Dia tak jarang bertanya ketika menemukan materi pelajaran yang sulit dipahami.
”Kadang saya juga bingung belajar mulai dari mana,” tuturnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (10/5).
Menilik perjalanan pendidikan Inggried, prestasi nilai tertinggi UNBK se-DIJ sebenarnya bukan sesuatu yang mengagetkan. Remaja putri kelahiran 22 Desember 2000 itu kerap menorehkan prestasi. Pada 2017 dan 2018, contohnya. Inggried menyabet juara cerdas cermat akuntansi tingkat nasional.
”Dari kecil Inggried sudah pandai mengatur jam belajar,” celetuk Valentina Purwanti, ibunda Inggried yang duduk di sampingnya.
Di balik prestasi pendidikannya yang mentereng, Inggried berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya berprofesi sebagai montir di salah satu bengkel di Kabupaten Bantul. Sang ibunda, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sebagai ibu rumah tangga. Meski, terkadang juga meluangkan waktu menjadi buruh tani.
Sebagai ibu, Valentina tak pernah mengarahkan anaknya untuk mengincar pekerjaan tertentu. Valentina hanya mendorong anaknya meningkatkan pengetahuan keagamaan. Juga mengingat Tuhan Yang Maha Esa.
”Berhasil dalam bidang apa pun jangan sampai susah, seperti orang tuanya,” pesannya.
Lalu, ingin melanjutkan pendidikan ke mana? Hingga sekarang Inggried masih mencari informasi seputar penerimaan di Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN). Meski, remaja putri berambut sebahu itu sudah diterima di Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
”Masuk dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM PTN),” ungkap gadis yang tidak suka keluyuran itu.
Kepala Sekolah SMKN 1 Wonosari Susiyanti mengatakan, hasil UNBK baru diumumkan secara resmi Senin (13/5). Namun, dia telah mendengar bahwa hasil UNBK SMKN 1 Wonosari terbaik se-DIJ.
”Rata-rata tertinggi 293,97,” sebutnya.
Menurutnya, sekolah memang mempersiapkan berbagai strategi untuk membentuk karakter siswa. Di antaranya, disiplin. Sejak kelas X, siswa SMKN 1 Wonosari terbiasa dengan karakter disiplin.
”Kalau sudah terbiasa disiplin, mau dibentuk apapun mudah,” katanya.
Selain itu, kata Susiyanti, sekolah juga meningkatkan kompetensi guru dan siswanya. Siswa, misalnya. Seluruh siswa kelas XII selama tujuh bulan digembleng dengan penguatan materi.
”Tiga hari menjelang ujian kami melakukan fun game, sehingga anak tidak tegang dalam menghadapi ujian,” ucapnya.
Kendati begitu, Susiyanti mengakui prestasi tahun ini di luar dugaan. Selain Inggried menyabet nilai tertinggi, puluhan siswa SMKN 1 Wonosari juga memperoleh nilai 100 untuk beberapa mata pelajaran dalam UNBK.
“Untuk Inggried, anaknya memang cerdas, dan disiplin tinggi,” ungkapnya. (zam/fj)