JOGJA – Masyarakat yang hendak mudik maupun balik dengan moda kereta api harus rajin mengecek ketersediaan tiket. PT Kereta Api Indonesia (KAI) daerah operasional (Daop) 6 Jogja menyatakan pada hari-hari tertentu, tiket KA telah ludes terjual.
Manager Humas PT KAI Daop 6 Jogjakarta Eko Budianto menyebut, masih ada peluang pembelian tiket. Hanya saja tanggal keberangkatan sudah sangat terbatas. Ini karena “Dari total 366.330 tempat duduk telah terjual sebanyal 175.155 tempat duduk. Tapi masih ada jatah tiket untuk hari-hari tertentu. Artinya penumpang pesan tiket menyesuaikan dengan jatah yang tersisa,” jelasnya, Selasa (14/5).
Secara keseluruhan, Eko mengatakan kuota kereta api lebaran di wilayah Daop 6 Jogjakarta masih tersedia. Setidaknya untuk saat ini, tiket khusus mudik antara 26 Mei hingga 16 Juni telah terjual 48 persen. Disatu sisi puncak arus mudik sendiri diprediksi 30 Mei.
Tapi dia juga tidak menampik adanya peluang pembelian tiket. Terlebih jika ada penumpang yang membatalkan. Peluang ini juga bisa terjadi apabila ada penumpang yang mengubah jadwal keberangkatan.
Meski begitu, dia tidak bisa berjanji banyak. Peluang tersedianya tiket akibat refund tidaklah besar. Ini berkaca pada pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya. Jikalaupun ada pembatalan atau perubahan jadwal, persentasenya sangat kecil.
“Biasanya memang ada, tapi jumlahnya kecil sekali. Ini karena penumpang sudah menyesuaikan tanggal keberangkatan. Terutama tanggal favorit mendekati hari H,” ujarnya.
Beberapa tiket yang tersisa justru berada jauh dan saat hari H. Itupun tersisa tidak banyak dari kuota awal. Untuk persiapan lebaran ini PT KAI Daop 6 telah menyiapkan 19 KA reguler. Jumlah ini masih ditambah delapan kereta tambahan.
Kapasitas KA reguler jarak sedang dan jauh sebanyak 277.322 tempat duduk. Sementara untuk KA reguler lokal tersedia sebanyak 215.260 tempat duduk. Penambahan KA tambahan mampu memberikan kuota sebanyak 76.398 tempat duduk.
“Hari H ada tapi relatif sedikit, kalau setelah mudik rata-rata hingga H+3 sudah terpesan,” katanya.
Persiapan program lebaran ini berdasarkan evaluasi tahun sebelumnya. Hanya saja untuk puncak mudik tahun ini diprediksi pada 30 Mei. Pada tanggal tersebut tergolong ideal untuk keberangkatan. Ini karena tidak terlalu mepet dengan hari H.
Pada masa puncak tersebut, Eko memprediksi lonjakan penumpang mencapai 31 ribu penumpang. Jajarannya juga memprediksi puncak arus balik terjadi 10 Juni. Perkiraan jumlah penumpang pada tanggal itu menyentuh angka 37 ribu penumpang. “Kalau volume total kami prediksi mencapai 669 ribu penumpang. Naik empat persen dari tahun lalu yang mencapai 643.607 penumpang,” ujarnya. (dwi/pra/er)