GUNUNGKIDUL – Tahun ini Kabupaten Gunungkidul ikut kebagian tambahan kuota calon jamaah haji (CJH). Sebelumnya, Kerajaan Arab Saudi memberikan tambahan kuota 10 ribu jamaah haji kepada Kementerian Agama (Kemenag). Penambahan kuota tersebut, di Gunungkidul, diprioritaskan untuk calon jamaah lansia (lanjut usia).
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama Gunungkidul, Muhammad Yusuf mengatakan, pertimbangan tersebut didasari antrean jumlah jamaah lansia yang cukup banyak.
Tentu adanya penambahan kuota jamaah haji tersebut disambut hangat oleh calon jamaah. Kuota tambahan sudah diberikan, termasuk dengan calon camaah haji yang akan diberangkatkan. Sebelum ada penambahan, kuota haji berjumlah 209 jamaah, dan sekarang bertambah menjadi 244 calon haji.
“Jadi, kuota tambahan difokuskan kepada calon jamaah lansia dan jamaah pendamping calon haji,” ungkapnya.
Menurut Yusuf, tambahan jumlah kuota haji berpengaruh terhadap jadwal keberangkatan. Nanti pemberangkatan akan dibagi dua kloter. Calon jamaah kuota normal berangkat terlebih dahulu. Kemudian jamaah yang masuk kuota tambahan masuk kloter akhir.
“Untuk keberangkatan, rencananya pada pertengahan Juli 2019,” ujar Yusuf.
Rencana pemberangkatan calon jamaah haji sudah dipersiapkan. Mulai manasik haji tingkat kecamatan hingga kabupaten. Calon jamaah haji juga menjalani pemeriksaan medis dan karantina sebelum diberangkatkan ke Mekah.
Sementara itu, Kepala Kemenang Gunungkidul, Aidi Johansyah berharap ancang-ancang penyelenggaraan haji tahun ini dimaksimalkan. Terutama terkait persiapan ketahananan fisik.
“Kita tahun kondisi di Arab Saudi beda jauh dibanding Indonesia. Harus siap jasmani dan rohani agar dapat menjalankan ibadah dengan baik,” kata Aidi Johansyah. (gun/iwa/er/zl)