SLEMAN – Wahyu Sukarta dikenal sebagai pemain yang tanpa kompromi kala bermain di lapangan. Sebagai gelandang bertahan di PSS Sleman, dia kadang harus melakukan duel-duel keras dengan pemain lawan.

Namun, kesan itu langsung berubah ketika melihat kegiatan Wahyu kala sedang tidak latihan. Ramadan tahun ini, Wahyu yang sedari dulu aktif di organisasi Karang Taruna di Dusun Denggung selalu menyempatkan diri untuk ikut dalam kegiatan di masjid.

Pada Selasa malam (28/5), Radar Jogja berkesempatan mengikuti kegiatan Wahyu Sukarta. Pada malam itu Wahyu mengajak Radar Jogja untuk ikut Salat Tarawih di Masjid Al-Ikhlas yang lokasinya tak jauh dari kediamannya.

Setelah menjalankan Salat Tarawih, Wahyu kemudian melakukan tadarus Alquran bersama dengan para pemuda lain di sekitar masjid tersebut. Biasanya kalau tidak latihan atau bertanding, dia berusaha ke masjid ini. “Itung-itung bisa terus srawung dengan teman-teman.” lanjutnya.

Kepedulian Wahyu Sukarta terhadap kegiatan kepemudaan dan keagamaan di lingkuannya diakui oleh Prabandari Listiyanungrum yang merupakan salah satu rekan dari Wahyu. “Mas Wahyu seringkali menyempatkan diri ikut. Padahal saya tahu kegiatannya padat sekali,” ujarnya.

Prabandari juga berhadap banyak kepada Wahyu untuk terus konsisten. Bukan hanya dalam hal penampilan kala di lapangan tapi juga konsisten memberikan contoh yang baik bagi lingkungan sekitar termpat tinggalnya. (cr12/din/by)