SLEMAN – Di era industri 4,0, inovasi di bidang pendidikan sebagai media pembelajaran dan evaluasi pendidikan semakin berkembang. Salah satunya, terciptanya aplikasi Kuis Islam. Memanfaatkan perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Aplikasi virtual assistant tersebut tanpa harus memasang secara independen pada smartphone. Diciptakan empat mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Ketua tim, Andri Muhyidin menjelaskan, pembuatan aplikasi terinspirasi model aplikasi yang telah dikembangkannya sendiri untuk materi skripsi. Yakni aplikasi mengenai Pendidikan Agama Islam yang ditujukan untuk MTQ Mahasiswa Nasional.
Di samping itu, pemasangan aplikasi pada gawai dengan space memory yang terbatas menjadi pertimbangan. Tidak semua orang akan menggunakan aplikasi kuis untuk sehari-hari.
“Aplikasi ini menggunakan pihak ketiga. Yaitu Google Assistant sebagai antarmuka aplikasinya,” jelas Andri kepada Radar Jogja, Kamis (30/5).
Aplikasi itu telah dikembangkan sejak Maret 2019. Mudah untuk digunakan. Pengguna cukup memanggil aplikasi Kuis Islam melalui Google Assistant di smartphone.
Dengan kalimat “Ok Google” aplikasi Google Assistant akan muncul dan ucapkan “Bicara dengan Kuis Islam” dengan jelas. Maka Google Assistant akan langsung menghubungi Kuis Islam untuk dapat berdialog dengan pengguna. Melakukan evaluasi pendidikan agama Islam secara umum.
Andri menambahkan, ada tiga topik yang disediakan dalam aplikasi tersebut. Yaitu kitab suci dan hadist, ibadah akidah dan akhlak, serta nabi dan rasul.
Melalui aplikasi tersebut, memberikan alternatif media edukasi untuk evaluasi yang inovatif bagi pengguna. Khususnya pelajar.
Meningkatkan minat dan daya tarik untuk mempelajari Agama Islam dengan lebih mudah dan interaktif. Dapat dimanfaatkan sebagai alternatif media edukasi Agama Islam bagi pelajar berkebutuhan khusus atau tunanetra.
“Saat ini memang masih terbatas pada konten teks dan audio. Untuk ke depannya akan dikembangkan dengan konten bergambar dan audio bahasa Arab dengan baik,” kata Andri.
Pengembangan teknologi aplikasi, Andri dibantu Bagas Wibowo. Mahasiswa Pendidikan Informatika. Sedangkan untuk kontributor soal-soal Agama Islam, lebih banyak dikerjakan Lailaturrahmi Ramadhani, mahasiswa Boga; dan Anissa Fitria, mahasiswa Kimia. (cr7/iwa/fj)