BANTUL – Jumlah wisatawan yang menjadi korban sengatan ubur-ubur di objek wisata pantai di Bantul terus bertambah. Sebelumnya, dari data yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada hari Senin (3/6) hingga Sabtu (8/6) tercatat ada 182 wisatawan terkena sengatan ubur-ubur. Dengan rincian 144 orang terkena di Pantai Parangtritis, 31 di Pantai Depok, dan 7 Di Pantai Baru.
Manager Pusat Pengendali dan Oeprasional (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Lukluk Firmansyah mengungkapkan, saat ini jumlah korban sengatan ubur-ubur sudah bertambah menjadi 220 orang. Dijelaskan, korban sengatan bertambah di Pantai Parangtritis.
“Yang Pantai Parangtritis pada 9-10 Juni bertambah 12 dan 26 orang. Jadi total keseluruhan 220 orang,” ujar Aka saat dihubungi wartawan, Selasa (11/6).
Sementara itu melihat adanya kasus serangan ubur-ubur ini, Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto sebelumnya sudah menghimbau kepada wisatawan agar bisa waspada. Dia meminta wisatawan jangan mudah terkecoh dengan bentuk yang indah dari ubur-ubur ini.
Mengingat jika terpegang dan terkena sengatan hewan dengan nama lain Schyphozoa ini, kulit bisa terasa sangat panas dan memberikan rasa sakit yang luar biasa, bahkan bisa mengakibatkan sesak nafas. “Jangan dipegang, apalagi buat mainan. Karena bisa berdampak pada sengatan. Sengatan ini dapat berdampak fatal,” katanya.
Di sisi lain, Komandan Sarlinmas Pantai Parangtritis Ali Sutanto mengatakan, serangan ubur-ubur ini diprediksi akan terus terjadi selama bulan Juni. Dia menjelaskan kehadiran hewan yang biasa disebut impes ini memang selalu ada ketika musim dingin atau pergantian ke musim kemarau.
Guna menimalisasi sengatan impes, Ali mengaku pihaknya selalu memberikan imbauan kepada wisatawan untuk tidak bersentuhan dengan hewan tersebut. Mengingat, biasanya para wisatawan tertarik untuk memegang ubur-ubur ini, karena memiliki bentuk yang lucu mirip sebuah balon.
Selain mewaspadai serangan ubur-ubur, Ali juga menghimbau kepada wisatawan untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang diprediksi mencapai 4-5 meter. Dia meminta agar para pengunjung tidak terlalu bermain ke tengah.
“Imbauannya kepada para pengunjung untuk selalu hati-hati apabila bermain air. Jangan terlalu ke tengah dikarenakan gelombang air laut Pantai Parangtritis sedang mengalami peningkatan. Bila melihat binatang berwarna biru bergelembung dan berurai jangan dipegang, karena berbahaya,” katanya. (cr5/laz/zl)