BANTUL – Kolaborasi dua grup musik beda kota, beda negara bakal digelar di Tembi Rumah Budaya, Bantul, besok (27/6) mulai pukul 19.30. Kedua grup tersebut, Ciao Lucifer (Amsterdam, Belanda) akan berkolaborasi dengan Rubah di Selatan (Jogjakarta, Indonesia). Memadukan musik etnik dan pop rock.

Personel Ciao Lucifer, Marnix Dorrestein mengatakan, konser ini kali pertama mereka lakukan di Indonesia. Melalui kerjasama Erasmus Huis (Pusat Kebudayaan Belanda) dengan Rumah Tembi Budaya, Bantul. Residensi telah dilakukan selama dua minggu (13 Juni 2019 hingga 26 Juni 2019).

”Kami pernah bertemu (dengan Rubah di Selatan) di sebuah festival musik di Belanda, tahun lalu,” ungkap Marnix di Tembi Rumah Budaya (26/6).

Marnix kemudian menghubungi Malinda, vokalis Rubah di Selatan. ‘’Dia (Marnix) cerita soal residensi dan mengajak kolaborasi,” ungkap Malinda.

Kolaborasi tersebut akan saling merespons permainan musik satu sama lain. Ciao Lucifer menampilkan musik bernuansa pop rock. Instumennya sederhana, namun pertunjukannya liar dan penuh energi.

”Memang alat musik yang dimainkan sederhana. Namun bisa membuatmu menari,” kata Marnix.

Personel Ciao Lucifer yang lain, Willem Wits mengatakan, irama musik Ciao Lucifer tercipta sesuai suasana hati. Tentang persahabatan, bahkan persoalan patah hati.

Rubah di Selatan terdiri dari empat personel. Yakni Malinda (vokal), Roni (udupot), Gilang (gitar), dan Atman (keyboard). Mereka gabungan mahasiswa ISI Jogjakarta.

Tak hanya digelar di Jogjakarta. Kolaborasi juga akan ditampilkan di Studio Lokananta, Solo pada Rabu (3/7). Dan akan ditampilkan juga di Erasmus Huis Jakarta pada Sabtu (6/7). (*/cr6/iwa/fj)